Akhyar Sosialisasi Perwal Kota Medan 27/2020

Uncategorized33 Dilihat

Inimedan.com-Medan.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi terus memberikan sosialisasi mengenai Perwal No 27 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan. Kali ini, Akhyar menyambangi STIKes Senior di Jalan Jamin Ginting, Medan, Senin (13/7) pagi.

Kedatangan Akhyar disambut hangat Pembina Yayasan STIKes Senior L. Manullang, SKM MM beserta jajarannya. Pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam tersebut membahas adaptasi kebiasaan baru yang tertuang dalam Perwal Kota Medan 27/2020. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan.

Secara ringkas Akhyar menjelaskan, bahwa didalam perwal tersebut memuat aturan tentang kebiasaan baru ditengah pandemi yang harus dipahami masyarakat dalam menjalani kehidupannya. “Kita tidak mengenal istilah new normal melainkan adaptasi kebiasaan baru ditengah pandemi Covid-19. Kenyataan yang harus kita hadapi adalah penyakit ini masih ada disekitar kita. Kebanyakan pengidapnya dikategorikan tanpa gejala. Bisa jadi salah seorang diruangan ini sudah terpapar namun tidak terdapat gejala atau sakit. Itu yang harus ditanamkan kepada masyarakat. Wabah belum berakhir namun kita yang harus mampu beradaptasi,” ujar Akhyar.

Adaptasi kebiasaan baru yang harus diperhatikan masyarakat, tambah Akhyar antara lain, masyarakat diwajibkan mentaati protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer serta menjaga jarak. “Perlu dipahami bahwa penggunaan masker bukan sekedar aksesoris melainkan pelindung pertama bagi tubuh kita agar tidak langsung terpapar virus. Masker juga dapat melindungi orang lain agar tidak tertular juga. Begitu juga dengan poin lainnya masyarakat juga diwajibkan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin serta menjaga jarak (physical dan social distancing) dianjurkan 1,5 meter,” papar Akhyar.

Akhyar juga mengharapkan STIKes Senior sebagai sekolah tinggi dibidang kesehatan dapat menjadi influencer bagi masyarakat untuk penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar. “Kami sangat mengharapkan Stikes Senior Medan dapat menjadi influencer bagi masyarakat. Karena potensi yang dimiliki STIKes Senior yang merupakan kampus pencetak tenaga kesehatan tentunya sangat dipercaya oleh masyarakat luas, dengan begitu masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan supaya tidak lagi terjadi penularan,” harap Akhyar.

Sebelumnya, Pembina Stikes Senior Medan, L. Manulang,SKM.MM mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran Plt Wali Kota Medan di kampus Stikes Senior Medan sekaligus memperkenalkan Kampus yang telah meluluskan lebih kurang 3000 orang. Dikatakan L. Manulang lagi semenjak adanya Covid-19 Kampus Stikes Senior Medan ditutup sudah hampir 4 bulan sehingga proses pembelajaran menggunakan sistem daring (dalam jejaring). “Karena itu kami masih menunggu kepastian kapan kami dapat kembali membuka sistem pembelajaran secara tatap muka kembali,” ujar L. Manullang.

Menanggapi sistem pembelajaran, Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyarankan selama masih masa puncak pandemi di Kota Medan, pembelajaran masih menggunakan sistem daring untuk mencegah penularan yang lebih luas. “Untuk sekolah-sekolah dibawah Dinas Pendidikan Kota Medan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menggunakan sistem daring mengingat hari-hari belakangan ini kurva penyebaran Covid-19 di Kota Medan menunjukkan masa menuju puncak pandemi. Untuk itu, diharapkan seluruh instansi pendidikan dapat bersabar dan menunggu untuk membuka kelas tatap muka,” kata Adlan. [di].

 

Komentar