Inimedan.com-Medan | Cewek belia ini bernama lengkap Ariqah Giovanni. Saat ini terus berbenah diri untuk memperbaiki kuda-kuda dalam setiap kali latihan pencak silat. Pasalnya, dirinya secara bertahap dan kontiniu berambsi dan optimis menjadi bagian kontingen Sumut pada PON XXI/Aceh-Sumut tahun 2024.
Pelajar SMP Negeri 27 Medan sejak SD sudah mengenal olahraga bela diri hanya untuk agar tubuh tetap sehat, dan ingin menggapai prestasi. Cewek yang akrab disapa Vanni ini mulanya menjadi seorang karateka yang berlatih di dojo yang tidak jauh dari rumahnya. Namun, dirinya berubah arah dan ingin mengetahui ilmu pencak silat yang merupakan olaharaga bela diri budaya bangsa Indonesia.
Atlet yang dilahirkan tanggal 22 Agustus 2006 ini ternyata semakin tertarik dengan pencak silat dengan bergabung di Perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwintang (SPDKK). Luwes, gesit, dan disiplin dalam latihan membuat pelatih semakin memperhatikan anak bungsu dari tiga bersaudara ini untuk melihat perkembangan dalam mempelajari ilmu pencak silat.
Akhirnya sang pelatih mempercayakan Vanni untuk mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat Pelajar memperebutkan Piala Gubsu. Perasaan bangga dan senang tidak bisa digambarkan oleh Vanni, sebab dirinya meraih perunggu pada nomor seni tunggal putri.
“Alhamdulilah setelah mengikuti latihan pencak silat selama 8 bulan dan mengikuti kejuaraan pertama kali berhasil meraih prestasi. Hasil ini membuat kedua orang tua terus memberi dukungan dan motivasi untuk meraih prestasi lebih baik lagi di kejuaraan mendatang,” ujar Vanni di Medan, Jumat (16/08/2024) disela sela berlatih.
Anak dari pasangan Yuliana Dewi dan Jasman ini menuturkan untuk target ke depan optimis untuk membawa nama harum Sumut Bermartabat.
Kegiatan pelatihan bela diri tradisional pencak silat yang diberikan di Perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwintang (SPDKK) secara rutin dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, yaitu hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
“Keseriusan dalam menerima materi yang diajarkan pelatih dalam mengikuti latihan pencak silat menandakan bahwa keberadaan beladiri yang merupakan peninggalan nenek moyang Inidonesia ini sangat dibutuhkan, dicintai dan didambakan masyarakat, khususnya kalangan pelajar”, tutur Vanni.
Vanni memaparkan, para remaja yang mengikuti pelatihan pencak silat sebagai perisai diri merupakan salah satu kegiatan guna mencegah maraknya kenakalan remaja saat ini. “Pencak silat itu positif, selain membina kemampuan para remaja dan pelajar juga sebagai calon atlet daerah dan nasional, para remaja yang mengikuti olah raga bela diri Pencak Silat akan menempa mental dan fisiknya sehingga kedepan bisa menjadi remaja Indonesia yang tangguh dan kuat serta dapat menuai prestasi”, tutup Vanni.*di#