Inimedan.com
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) launching aplikasi SMeS Karisa (SMS dan Kalender Remaja Putri Sadar Anemia), guna mencegah terjadinya anemia atau kurang darah khususnya pada remaja putri, Rabu (17/10) di ruang rapat Dinkes Sumut jalan Prof HM Yamin.
Kepala Dinkes Sumut, Drs. Agustama, Apt, M. Kes mengatakan, program tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya pada remaja putri.
Katanya, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, angka anemia remaja putri cukup tinggi yaitu 25 persen. Data BPS Sumut 2016 jumlah remaja putri usia 10 – 19 tahun sebanyak 1.329.920 jiwa. “Diperkirakan tidak kurang 322 ribu orang remaja putri di Sumut mengalami anemia. Kelompok remaja putri risikonya paling tinggi mengalami anemia, karena pada masa itu terjadi peningkatan kebutuhan Fe. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan pertumbuhan pesat yang sedang dialami dan terjadinya kehilanga darah akibat menstruasi,” ujarnya pada peluncuran program tersebut, Rabu (18/10) di aula Dinkes Sumut.
Selain itu, lanjut Agustama, remaja putri juga memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan tingginya keinginan untuk berdiet agar langsing yang mempengaruhi asupan zat gizi termasuk sumber Fe yang adekuat.
Tidak hanya itu, Agustama juga menerangkan, bila remaaj putri nantinya berumah tangga dan hamil namun mengalami anemia. Maka, menyebabkan bayi yang dilahirkan akan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan tingginya angka stunting (pemendekan) pada usia dibawah 2 tahun, pre eklamsia dan eklamsia. “Itu diprediksi erat hubungannya dengan tingginya kejadian anemi pada calon ibu. Karenanya pemberian tablet ini juga diharapkan akan mengurangi angka kematian ibu dan anak,” katanya.
Karenanya, sambung Agustama, dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah (Fe) satu tablet per minggu selama setahun atau 52 minggu. “Program ini sudah dilaksanakan tahun 2015 dalam skala terbatas artinya belum semua remaja putri mendapatkan tablet tambah darah,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, sampai saat ini pemberian tablet Fe pada remaja putri di Sumut masih sekitar 10 persen dari target 20 persen tahun ini. Karenanya, diupayakan program ini dimanfaatkan program lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah diharapkan memberikan informasi kepada teman temannya mengenai apa itu anemia dan akibatnya. Tahun ini, program dilaksanalan di 5 kabupaten kota. Kedepan, kita harapkan semua kabupaten kota,” ujarnya.
Sementara Kepala bina kesehatan masyarakat Dinkes Sumut, Ridesman mengatakan, untuk tahun ini program tersebut baru dilakukan di 5 kabupatem kita yaitu Deli Serdang, Serdang Bedagei, T.Tinggi, Binjai dan Langkat.
Pemberian tablet tambah darah diberikan kepada 600 remaja putri di wilayahnya masing masing. “Memakan obat atau tabletnya semi ggu sekaki. Jadi, anak anak atau remaja putri yang masuk dalam sistim ini, diingatkan sehari sebelum makan tabletnya melalui sms.Anggaran untuk itu selama setahun dari APBN dan APBD,” jelasnya didampingi kabid P2P NG.Hikmet.
Selain mendapatkan tablet Fe, lanjutnya, remaja putri juga dapat kalender yang mengingatkan sekali seminggu makan obat dan juga info tentang masyarakat hidup sehat seperti bagaimana mencegah anemia. (Adi)
Komentar