Cherly Incar Tiket PON Papua

Inimedan.com-medan
Cherly Mersilly merupakan seorang atlet Persaudaraan Sorinji Kempo Indonesia (Perkemi) kota Medan. Pelajar SMA Kartika Medan ini mengincar tiket PON XX/2020 di Papua. Sebelum bertarung diarena pentas olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali, dirinya ingin bergabung dengan atlet Sumut lainnya jelang babak penyisihan Pra PON di Bengkulu tahun ini.
Awal mula cewek yang dilahirkan di kota Indrapura mengenal olahraga beladiri Kempo diajak oleh temannya untuk melihat latihan Kempo. Setelah dua sampai tiga kali melihat kenshi latihan membuat dirinya tertarik untuk menggeluti Kempo. Tahun 2015 tepatnya duduk di kelas 1 SMP secara resmi menggunakan seragam Kempo dan menjadi hobi untuk mengenal lebih dekat Kempo.
Prestasi awal Kenshi perempuan yang akrab disapa Cherly dengan torehan juara II embu berpasangan putri, juara II randori putri kls 40-45 kg Kejurda Kempo tahun 2017 dan juara I Porkot X/2018 dari kontingen Kecamatan Medan Helvetia serta beberapa prestasi lainnya.
Untuk ke depannya, kenshi berdomisili di Jalan Gaperta ini terus berlatih dengan aktif untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan. Berkat pembinaan yang tersistem dan terstruktur dengan disiplin yang bertanggung jawab telah menjadi nadi atau nafas bagi cewek yang dilahirkan 26 Desember 2002, dalam pembinaan dan pelatihan sehingga terus mengincar prestasi yang akan diraih, dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Selanjutnya, anak sulung dari dua bersaudara ini menjadikan tradisi yang membanggakan dalam olahraga yakni selalu mendulang medali, proses ini menjadi magnit bagi dirinya  untuk menekuni Kempo sebagai media pembentukan mental dan karakter.
Penyandang sabuk biru ini memiliki prinsip “Lebih baik mandi keringat waktu latihan dari pada mandi darah waktu bertanding”. Prinsip ini benar-benar dipedomani sehingga deretan prestasi yang diraih bukan lahir begitu saja, tetapi lahir dari kerja keras, kerjasama, serius, dan disiplin dalam sistem yang dibangun organisasi Kempo.
“Olahraga menjadi hobi daya. Karena setelah latihan diri menjadi lebih sehat. Olahraga dan latihan rutin juga membuat kita jadi tidak gampang sakit dan selalu spirit untuk menuai prestasi,” kata anak dari pasangan Saipul Alam dan Ekawati di Medan, Jumat (8/2).
“Ya saya sanga suka dengan Kempo karena di luar sana banyak kejahatan yang tidak terduga dan kejahatan bisa terjadi dimana saja. Jadi menurut saya dengan pegangan ilmu bela diri bisa menjaga diri dan Insya Allah bisa membantu orang lain dalam keadaan bahaya mengancam” terangnya.
Cewek yang dilahirkan 16 tahun silam ini menjelaskan dalam olahraga Kempo bukan hanya prestasi saja yang diraih. Tetapi banyak menemukann teman di dalam PERKEMI. Persaudaraan antar kenshi isangat kuat meskipun berbeda agama dan suku.
“Untuk target ke depan Insya Allah dengan latihan dan semangat juang yang tinggi ingin mengambil tiket PON Papua. Pekan olahraga nasional bergengsi ini merupakan impian setiap atlet untuk tampil dan membawa pulang medali”pungkas atlet berhijab ini. (Bayu)

 

Komentar