Di Peringatan HUT PDI-P ke 49, Kaukus Perempuan Merdeka Mengapresiasi Peran Puan Maharani

inimedan.com-Jakarta.
Berkenaan dengan momentum HUT PDIP yang puncaknya dilaksanakan pada 10 Januari 2022, kerja DPP PDI-Perjuangan telah menetapkan perayaan HUT tersebut dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya”. Terkait dengan memperingati HUT PDI-Perjuangan ke 49 ini, maka  Kaukus Perempuan Merdeka (KPM) selain mengucapkan dirgahayu HUT PDI-Perjuangan ke 49 tersebut, yang diharapkan dapat semakin menguatkan gerakan bersama rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial,
Kaukus Perempuan Merdeka (KPM) juga mengapresiasi sikap Puan Maharani selaku ketua perempuan pertama di DPR RI yang berkomitmen dalam mendukung percepatan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) di awal tahun 2022, demikian disampaikan Melda Imanuela selaku Founder Kaukus Perempuan Merdeka, saat dihubungi oleh awak media, Senin, 10 Januari 2022 di Jakarta.
“Hal ini menunjukkan keberpihakan PDI-Perjuangan sebagai partai Besar, sekaligus Partai Pemenang Pemilu tahun 2014 dan tahun 2019, yang sungguh-sungguh berpihak  melindungi, mengayomi dan memberdayakan  perempuan sebagai salah satu Sumber Daya Politik, yang sangat berkonstribusi bagi sejarah pembangunan partai maupun pembangunan bangsa dan negara ini”ucap  Melda Imanuela
Menurut Melda Imanuela, konstribusi PDI-Perjuangan terhadap pemberdayaan perempuan tersebut, tidak terlepas dari peran strategis seorang Puan Maharani yang menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan dalam jajaran kepengurusan DPP PDIP peridode 2019-2024 dan mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Indonesia masa pemerintahan Jokowi jilid I, yang menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pemberdayaan wanita di berbagai bidang termasuk diantaranya adalah bidang ekonomi, dengan mendorong terbentuknya womenomics atau pelibatan lebih besar perempuan sebagai penggerak ekonomi baik dalam masa normal ataupun  krisis, melalui upayanya  memasukkan dan mengawal prolegnas ekonomi yang memberdayakan perempuan, bukan hanya itu, kunjungan Puan Maharani ke United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Headquartes di Madrid, Spanyol pada bulan November 2021 membahas soal peran perempuan dalam masa pandemi Covid 19 dan pasca pandemi yang dapat menuju kesetaraan gender. Sebanyak 70 % dari healthcare adalah perempuan, dimana mereka terus berada di garda depan dalam perjuangan melawan Covid 19. Perempuan yang memegang otoritas  atau kekuasaan berperan penting dalam menavigasi dimasa yang sulit selama pandemi. Oleh karenanya perlu mendorong perempuan untuk diwakili lebih baik dalam lembaga publik.
“Saat ini realitasnya terdapat sekitar 60 persen perempuan di seluruh dunia tidak dicakupi oleh perlindungan sosial, karena itu, untuk menanggulangi masalah tersebut, Diperlukan skema perlindungan sosial berbasis kesetaraan gender, karena itulah diperlukan upaya mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan agar juga dapat mendorong pemulihan ekonomi yang adil.”tukas Melda Imanuela
Lebih lanjut Melda Imanuela, juga mengatakan bahwa saat ini UNWTO dan DPR RI telah menyepakati suatu peraturan tentang perlindungan sosial yang harus diubah agar lebih mendukung perempuan, terutama saat krisis, kesepakatan tersebut, juga direspon serius oleh Puan dengan mengusulkan  agar isu kekerasan terhadap perempuan dan anak yang juga perlu mendapat perhatian, karena itulah, lanjut Melda, nampaknya Puan Maharani dengan berbagai upaya bersikeras mendorong Parlemen  agar membuat suatu Undang-Undang yang dapat menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidak hanya itu, ia juga berusaha membicarakan kepada pemerintah, agar pemerintah mengeluarkan Kebijakan untuk mengatasi akar permasalahan adalah melalui pemberdayaan anak dan perempuan dengan akses yang setara terhadap pendidikan.
“Sepak terjang Puan Maharani bukan hanya peduli terhadap nasib perempuan di Indonesia saja, tapi dia juga telah menorehkan sejarah sebagai ketua perempuan DPR RI, hal ini menunjukkan perempuan mampu memimpin baik dalam eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dalam kunjungan ke UNWTO di sela-sela menghadiri Inter Parliamentary Union (IPU) General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol beliau mengatakan bahwasannya tugas Parlemen di seluruh negara dan semua gender untuk memimpin transformasi sistem global kita, untuk memastikan alokasi lebih adil terhadap sumber daya di satu negara dan kesempatan lebih adil di masa depan. “ucap Melda yang juga kader GMNI asal Jember Jawa Timur ini.
Selain itu, imbuh Melda,   Puan Maharani juga merupakan sosok yang menginspirasi  perjuangan pergerakan perempuan Indonesia tentang keterwakilan perempuan dalam Undang-Undang Pemilu Nomor 7 tahun 2017 yang mencantumkan klausul tentang sekurang-kurangnya  30 persen di dalam mengajukan calon anggota DPR, DPD, dan DPRD, yang kemudian diwujudkan dan diselaraskan dengan spirit tersebut dalam penguatan keterwakilan perempuan  di legislatif yang bertujuan agar kebijakan pemerintah dan rancangan undang-undang yang dibentuk berpihak pada perempuan, anak dan kaum marginal, Sehingga penguatan institusionalisasi kaderisasi politik politik perempuan termasuk di PDIP baik di tingkat basis terutama di Desa, dapat sungguh-sungguh diberdayakan, diayomi dan dilindungi hak-hak politiknya.
Melda juga mengingatkan bahwa  dengan kepempinan Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDIP yang juga mantan presiden ke 5 yang menjadi kepala negara pertama ini, semakin membuktikan dan  semakin menegaskan betapa pentingnya perempuan dalam kehidupan politik nasional, meskipun perempuan menjadi pemimpin, namun kesejatian tugas sebagai ibu, sebagai pendidik, istri sekaligus peletak dasar bagi perkembangan masa depan anaknya yang tidak boleh dilupakan. Sehingga kaderisasi perempuan yang secara khusus menyiapkan perempuan Indonesia sebagai pemimpin pelopor.
“Semoga PDIP dalam usianya yang ke 49 tahun semakin memperkuat persatuan dengan rakyat serta membangun nation and character building di Indonesia yang kokoh dan kuat yang berlandaskan pada nilai-nilan Pancasila yang terinternalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk pembangunan hukum dengan semagat kegotong royongan, serta tentunya senantiasa memberdayakan perempuan sebagai kader Partai dan juga kader bangsa yang siap menjadi garda terdepan pembangunan negeri ini, seperti yang sudah dilakukan oleh Puan Maharani bersama kader perempuan PDI-Perjuangan lainnya.”pungkas Melda Imanuela.(Tri)

Komentar