DPRD Medan: Ramadhan Fair XVI Harus Profesional

Inimedan.com-Medan.

Ketua Komisi III DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan mengingatkan Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan Kota Medan dapat mengemas kegiatan Ramadhan Fair XVI secara profesional. Kegiatan tahunan dalam rangka bulan suci Ramadhan tersebut diharapkan tidak hanya sebagai ajang seremonial semata, melainkan harus menekankan kesan Islami.

“Kita berharap, pelaksanaan Ramadhan Fair XVI nuansa Islami-nya lebih kental. Tidak hanya sebatas seromonial dan pembagian stand semata. Jadi kesan budaya dan nuansa Islami harus diperhatikan dengan baik, termasuk penataan standnya,” terang Boydo saat diminta komentarnya terkait persiapan Pemko Medan melaksanakan Ramadhan Fair XVI, Kamis (25/4) di gedung dewan.

Dalam pembagian stand, Boydo meminta juga dilaksanakan secara profesional. Tidak dibagi-bagikan kepada oknum yang tidak berjualan pada Ramadhan Fair tersebut.

“Jangan nanti jatah-jatahan. Anggota dewan, camat maupun dinas punya jatah disana. Kalau memang tidak sesuai namanya, evaluasi pedagang tersebut. Tidak boleh seperti. Harus benar-benar kepada pedagang yang berjualan disana sesuai identitas yang terdaftar. Makanya harus dilakukan secara profesional,” tekan Boydo.

Untuk sisi dagangan, Boydo berharap, pedagang tidak terfokus untuk menjajakan kuliner seperti ayam penyet, maupun masakan cepat saji lainnya. Akan tetapi harus memfokuskan kuliner yang benar-benar khas kebutuhan warga saat puasa dan untuk membatalkan puasanya.

“Misalnya aja, jual ketupat, kolang-kaling, maupun makanan bukaan lainnya. Kalau untuk fast food, diberikan zonasi yang berbeda. Tapi fokusnya adalah makanan bukaan,” bebernya.

Dinas Kebudayaan maupun panitia pelaksana, kata Boydo, juga harus melibatkan Dinas Kesehatan dan Balai POM. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya keracunan makanan, seperti yang terjadi pada even Ramadhan Fair sebelumnya.

“Jangan sampai ada makanan yang beracun lagi. Sehingga perlu digandeng instansi terkait. Seleksi terhadap pedagang juga harus dilakukan. Jangan pula nanti muncul pedagang musiman, yang kurang memperhatikan sisi higienis dan halal makanan yang didagangkan,” pintanya. (di)

 

Komentar