Dua Warga Langkat Terpapar Covid-19,  1 Meninggal

Inimedan. com-Langkat
     Masyarakat harus waspada dan berhati-hati, karena wabah virus Corona (Covid-19) belum berakhir.  Buktinya,  2 warga Kabupaten Langkat justru positif terpapar Covid -19, bahkan 1 orang diantaranya sudah meninggal dunia.
     Jujur saja,  Kabupaten Langkat saat ini sudah pantas disebut sebagai zona merah.  Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua DPRD Langkat dari PDI-P Ralin Sinulingga (foto) kepada Inimedan. Com,   Senin (18/5).
     ” Ya,  karena itu,  mari kita bangkitkan lagi kesadaran kita untuk tidak berkumpul dan berkerumun,  berdiam diri di rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan tidak berjabat tangan agar mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) bisa diputus,” ujarnya.
     Sedangkan Pemerintah diminta untuk tegas,  sehingga pusat-pusat keramaian ditutup, jangan ada yang dibuka termasuk objek wisata yang ada. Lalu,  terkait dengan hari raya Idul Fitri,  kalau bisa jangan shalat berjamaah di masjid atau di lapangan dan jangan pula mudik atau pulang kampung serta bershilaturrahmi dengan berjabatan tangan.
     ” Ya,  sekarang kan sudah canggih.  Kita bisa mengucapkan maaf melalui HP.  Kita harus maklum,  karena itulah memang kondisinya saat ini dan itu kita lakukan untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama, ” ujarnya.
Meninggal Dunia
     Sementara itu,  seperti yang disampaikan oleh dr H Muhammad Arifin Sinaga MAP, kepada para wartawan di Stabat, Selasa (12/5) yang lalu,  1 lagi warga positif Covid-19. Dia berasal dari Kecamatan Stabat, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 37 tahun.
     Pasien dengan riwayat perjalanan dari Sukabumi ini sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Royal Prima, lalu pindah ke Rumah Sakit GL Tobing Tanjung Morawa (27/4), lalu (8/5) pindah lagi ke Rumah Sakit Bunda Thamrin, lalu (12/5) dinyatakan positif COVID-19.
Sebelumnya, 1 warga positif COVID-19 berasal dari Kecamatan Pangkalan Susu dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Dia adalah seorang balita.
     Selain yang positif, ada juga 1 warga yang Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 3 orang lagi Pasien Dengan Pemantauan (PDP).
     Nah,  yang meninggal dunia itu adalah pasien anak balita yang masih berusia 3 tahun asal  Pangkalan Susu. Dia telah mengembuskan nafas terakhirnya di RS Adam Malik Medan, Minggu 17 Mei 2020 pukul 03.00 WIB.
     Korban dinyatakan positif usai menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction dan Rapid Tes. Yang bersangkutan setelah itu juga diisolasi di RS Adam Malik Medan dengan status PDP sejak 29 April 2020.
     Selain itu, korban juga menderita leukemia sejak November 2019. Dalam 6 bulan terakhir, korban sudah rutin berobat di RS Adam Malik.
     Tempat tinggalnya sudah disemprot disinfektan dan orang tua serta keluarga juga telah menjalani Rapid Test. Namun,  hasilnya negatif.
     Mereka sekarang sedang menjalani karantina mandiri dan balita tersebut sudah dikebumikan dengan protokoler kesehatan di TPU Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan. (BD)

Komentar