inimedan.com-Medan.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap masyarakat Melayu dapat bersatu, saling bahu-membahu dan tolong-menolong antarsesama. Sehingga dapat bersama-sama membangun Sumut yang bermartabat.
Hal ini dikatakannya saat menghadiri Silaturahmi Akbar Masyarakat Melayu di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (26/10). “Mari kita masyarakat Melayu untuk bersatu, bersama membangun Sumut yang bermartabat,” ucap Edy Rahmayadi.
Hadir di antaranya, Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Ketua Panitia Silaturahmi Akbar Djohar Arifin Husin, Pimpinan Kesultanan Melayu, Datok, Orang Besar, Pimpinan Organisasi Melayu, OPD Sumut, serta masyarakat Melayu.
Edy Rahmayadi pun mengaku bangga ditakdirkan sebagai suku Melayu dan meminta masyarakat Melayu untuk bangga menunjukan identitas Melayunya. Karena dilihat dari sensus, warga Melayu hanya sekitar 6%. Ini membuktikan bahwa masyarakat Melayu sudah tidak menempelkan identitas kesukuannya.
“Kita harus berpikir bagaimana Melayu ini tidak hilang dari bumi, yakni dengan bangga telah ditakdirkan sebagai suku Melayu,” katanya.
Edy juga mengucapkan terima kasih kepada Djohar Arifin Husin, yang telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan Silaturahmi Akbar tersebut. Karena menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan menjadi wadah untuk menjalin persatuan antarsesama masyarakat Melayu.
“Dari dahulu memang Melayu ini tidak pernah bersatu. Kita harus berpikir bagaimana Melayu ini tidak hilang dari bumi. Semua ini karena kepribadian masyarakat Melayu yang mudah menerima informasi tanpa mencari tau kebenarannya, hingga mudah terhasut,” katanya.
Mengenai ‘Pakat Melayu’ yang merupakan konsep yang lahir setelah acara silturahmi ini, Edy Rahmayadi mengajak semua untuk berkomitmen dalam menjalankan pakat tersebut. “Jangan hanya menjadi kesepakatan saja dan tidak ada realisasinya,” katanya.
Ketua Panitia Silaturahmi Akbar Masyarakat Melayu Djohar Arifin Husin mengatakan, silaturahmi ini diselanggarakan dengan tujuan untuk menyatukan masyarakat Melayu yang ada di Sumut. Menurutnya, kondisi saat ini Melayu tidak bersatu, berpecah belah, belum menjadi tuan di rumah sendiri.
“Mari kita bersepakat bersatu. Inilah yang perlu kita wujudkan Pakat Melayu. Terima kasih pada Gubernur yang telah memfasilitasi acara ini, yang diharapkan silaturahmi ini dapat menjalin persaudaraan dan juga persatuan bangsa Melayu di Sumut,” katanya.
Sementara itu, isi Pakat Melayu tersebut antara lain, meminta Pemerintah Daerah agar di sepanjang Pantai Timur Sumut untuk tetap menghormati dan menjunjung tinggi kultur Melayu, dan mempermudah akses pendidikan. Juga meningkatkan pelayanan kesehatan, infrastruktur, ekonomi buruh, petani, nelayan serta lainnya.*di#