Gubsu Harap Pilkada dan MTQN 2018 Sukses

Inimedan.com.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Dr HT Erry Nuradi mengharapakan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan MTQ Nasional 2018 berjalan sukses. Hal itu disampaikannya pada kegiatan Tabligh Akbar Hari Jadi ke-70 Provinsi Sumatera Utara di lapangan Apel Kantor Gubernur Sumut dengan kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS), Minggu (15/4).

“Dalam rangka memperingati hari jadi ini, Pemprov Sumut menggelar beberapa kegiatan diantaranya adalah Tabligh Akbar dan Pawai Kendaraan. Tentu kita berharap provinsi ini menjadi lebih baik dan paten. Sesuai tema 70 Tahun Sumatera Utara, Kita Sukseskan Pilkada Serentak dan MTQ Nasional ke-27 Tahun 2018,” ujar Gubsu Erry Nuradi di hadapan ribuan orang PNS dan masyarakat umum yang memadati halaman Kantor Gubernur.

Dengan kehadiran Ustadz Abdul Somad sebagai da’i kondang yang dikenal luas di kalangan masyarakat, Gubsu berharap seluruh masyarakat tetap dapat menjaga kebersamaan, dan kekompakan meskipun dalam suku yang berbeda-beda. Sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga baik.

Hadir diantaranya Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH MH, Ketua TP PKK Sumut Ny Hj Evi Diana Erry Nuradi, Plt Sekda Ibnu Hutomo, dan seluruh jajaran pimpinan OPD. “Bersama Ustadz Abdul Somad tadi mengajak untuk kita semua menjaga kebersamaan, kekompakan dan menjaga NKRI untuk kita di Sumatera Utara ini,” jelas Gubsu.

Sementara dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Somad LC MA menyampaikan bahwa Sumatera Utara adalah wilayah yang besar dengan latar belakang sejarah berdirinya kerajaan Kesultanan Melayu mulai dari Langkat, Deli, Serdang hingga Asahan. Kemudian disatukan menjadi sebuah provinsi. Sehingga peran Sumut dalam rangka NKRI sangat besar.

Begitu juga soal kepemimpinan, Ustadz Somad yang sering disebut UAS ini mengatakan bahwa pada peringatan hari jadi ke-70 Sumatera Utara, Gubernur membuat kegiatan Tabligh Akbar yang melibatkan ribuan orang untuk mendengarkan ceramah. Hal tersebut menurutnya menunjukkan bahwa pemimpin saat ini tergolong memiliki ketaatan kepada Agama Islam.

Begitu juga soal keberagaman masyarakat, UAS menyebutkan bagaimana Sumut menjadi provinsi yang harmonis dalam perbedaan suku. Bahkan warga yang berasal dari suku luar negeri seperti India dan China, dapat ditemui di berbagai daerah di provinsi ini.

“Kita harus bersyukur, apapun suku kita, kita adalah Indonesia. Bagaimana sejarah penerimaan kita terhadap orang luar, bisa bersatu dalam kedamaian. Karena (Melayu) Islam tidak pernah bermasalah dengan kehidupan sosial. Tetapi bicara akidah, memang tidak ada tawar menawar,” jelasnya.

Terkait tema hari jadi, dirinya mengatakan bahwa dalam Pilkada sudah seharusnya masyarakat, terutama umat Islam agar menggunakan pendengaran, penglihatan dan hati dalam menentukan dan memilih siapa calon pemimpin yang akan dipilih. Ada dua hal yang menurutnya harus tegas ditolak, yakni kampanye hitam dan politik uang. Sebab dua hal itu dapat menimbulkan efek negatif.

“Dengar baik-baik rekam jejaknya, gunakan mata untuk melihat siapa calonnya dan jangan lupa, ada yang tidak bisa berdusta, hati. Maka ketiga itu harus menjadi pertimbangan,” sebutnya.

Khusus untuk MTQ Nasional ke-27 di Sumut 2018, UAS juga menyampaikan bahwa provinsi ini merupakan gudangnya para ulama, orang-orang besar lahir dari negeri berbilang kaum ini. Bahkan termasuk dirinya adalah putra kelahiran Asahan yang masih keturunan dari Syekh Silau Laut.

“Sumut itu negerinya ulama, banyak qori-qoriah juara internasional adalah orang Sumut. Tokoh Islam besar juga banyak berasal dari Sumatera Utara. Karena itu, mari kita hormati ulama, muliakan pesantren, masukkan anak-anak kita ke rumah Tahfidz Quran. Makanya kalau ada orang muslim yang tidak bisa baca Alquran, sebaiknya dia pindah dulu ke provinsi lain. Karena Sumut ini gudangnya ulama,” sebutnya.

Karena itu, dirinya mengatakan dua hal yang menjadi tema hari jadi ini, memunculkan harapan agar ke depan, akan lahir ulama-ulama besar penerus, sekaligus muncul pemimpin yang memimpin rakyatnya dengan hati dan peduli dengan umat Islam. “Sebab Islam itu bukan Agama yang bermanfaat bagi orang Islam saja, tetapi Agama yang rahmatan lil alamin, Rahmat bagi semesta alam,” tutupnya. Acara Tabligh Akbar pun ditutup dengan doa bersama dipimpin langsung Ustadz Abdul Somad.[di]

Komentar