Inimedan.com.
Pembangunan jalan Tol Medan -Binjai dari gerbang Tol Helvetia- Binjai sepanjang 10,6 Km dalam waktu dekat ini siap beroperasi atau digunakan. Tinggal pembangunan jalan tol seksi Tanjung Mulia sepanjang 3,3 Km masih menunggu proses pembebasan lahan yang ditargetkan selesai Desember 2017.
Persiapan peresmian Tol Medan-Binjai ditinjau Gubsu Tengku Erry Nuradi bersama Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Abdul Haris Lubis, Kadis Perhubungan Anthony Siahaan,Pimpro pembangunan jalan Tol Medan- Binjai PT. Hutama Karya Hestu Budi.”Alhamdulillah saat ini kita bisa meninjau jalan tol yang akan diresmikan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Jalan ini sudah selesai dimulai dari Helvetia hingga Binjai,” ujar Erry, Senin (9/10).
Jalan Tol Medan-Binjai sudah siap diresmikan dan bisa dimanfaatkan masyarakat sekaligus menjadi jalur alternatif untuk mempersingkat jarak tempuh dimana sebelumnya melalui jalur normal Medan – Binjai memakan waktu satu hingga dua jam.
Namun menurut Erry, yang masih menjadi kendala adalah seksi Tanjung Mulia yakni Jalan Kapten Sumarsono sepanjang 3,3 km belum bisa dibangun karena masalah lahan. Jalan Tol dari Binjai bisa nyambung (coonecting) ke jalan Tol Tanjung Mulia – Kualanamu -Tebing Tinggi.Saat ini masih ada kendala pembebasan lahan di seksi Tanjung Mulia karena tumpang tindih kepemilikan lahan.
“Masih ada tumpang tindih masalah lahan, ada masyarakat telah lama mendiami kawasan itu, ada yang mengaku memiliki sertifikat tanah, ada yang menggugat karena mengaku memiliki grant sultan. Makanya sekarang ada tiga kepemilikan, inilah yang sedang kita cari solusinya,” ujar Erry.
Solusinya diserahkan ke ranah hukum dengan konsinyasi kepada pihak pengadilan.Target kita Desember pembebasan lahan selesai, sehingga bisa dilanjutkan pembangunan,” kata Erry sembari mengatakan untuk jalan tol dari Helvetia-Binjai tinggal pembenahan pagar pembatas pengaman, masih ada beberapa masih kosong.
Jalan tol Medan Binjai direncanakan diresmikan Presiden Jokowi 15-16 Oktober.”Ini semua sudah clear, besok akan ada rapat di Sesneg makanya rencana diresmikan 15-16 Oktober,” sebut Erry.
Kepala Kanwil BPN Sumut, Bambang Priono mengatakan, untuk seksi Tanjung Mulia, jalan Kapten Sumarsono sepanjang 3,3 km memang masih kendala pembebasan lahan.Awalnya para penggarap menduduki lahan sampai memiliki keturunan. Sementara tahun 1973 terbit sertifikat hak milik dan dari enam yang memiliki sertifikat baru, tiga yang berhasil dijumpai Tim. Terakhir ada juga gugatan di pengadilan sebagai pemegang grant sultan.”Sesuai pasal 86 UU Pengadaan Tanah,jika terjadi sengketa atau perkara maka solusinya adalah konsinyasi,” ujar Bambang.
Kalau nanti sudah konsinyasi maka pembayaran akan dititipkan ke pengadilan dan pengadilan akan memanggil pihak yang bersengketa. Jikapun ada gugatan siapa yang menang perkara pihak tersebutlah yang nanti akan dibayarkan ganti rugi lahannya,sebutnya.
Pimpro jalan Tol Medan – Binjai, Hestu Budi mengatakan, untuk kondisi eksisting badan jalan sudah 100 persen. Hanya butuh beberapa penyempurnaan sebelum operasional dimulai setelah dibuka Presiden Joko Widodo.
“Persiapan kita sudah 100 persen, kalaupun ada yang perlu disempurnakan, tinggal soal kerapian, seperti rumput dan juga ada marka-marka jalan yang harus dirapikan lagi,” ujar Budi saat meninjau kesiapan Tol Medan- Binjai bersama Gubernur.
Sarana pendukung jalan tol seperti penerangan, tempat penyeberangan umum terus kita sempurnakan,mana masih kurang kita rapikan ,” ujarnya seraya menambahkan penggunaan e-Toll tetap diberlakukan sebagaimana menjadi ketentuan.(Adi)
Komentar