Inimedan.com-Medan | Pengrus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Sumut, mengincar Satu Medali Emas dan Satu Medali Perak , pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Pengprov FOKSI Sumut, Dicky Hendrawan, didampingi Pelatih Teknik Pelatda cabor Kabaddi Sumut, Julmi Akmal, saat para atlitnya sedang menjalani latihan di STOK Bina Guna Tanjung Mulia Medan, pada Rabu (13/08/2024).
Dicky Hendrawan sebagai Ketua Umum Pengprov FOKSI Sumut, tanpak begitu optimis apa yang diincar tersebut akan tercapai. Karena cabor asal India ini baru pertama kali dipertandingkan di PON mendatang. Sehingga peta persaingan masih merata untuk setiap daerah.
Terlebih, lanjut Dicky, saat eksebisi di PON XX/2021 Papua, ada 8 nomor yang dipertandingkan antara lain National Kabaddi putra-putri, Seven for Five putra-putri, Super Five putra-putri, dan Tristas putra-putri.
“Namun untuk PON XXI/Aceh-Sumut tahun 2024 nanti hanya 4 nomor yang dipertandingkan yakni National Kabaddi putra-putri sama Seven for Five putra-putri. Jadi saat PON Papua lalu, walaupun eksebisi belum meraih medali karena Kabaddi Sumut belum terbentuk. Karena kami baru terbentuk 2022 lalu,” ujar Dicky.
“Karena kami juga sudah lihat peta persaingan, dari itu soal target kami optimis bisa mencuri satu emas di nomor Seven for Five putri dan selebihnya satu perak (di nomor lainnya),” sambungnya.
Soal peta persaingan di PON XXI/Aceh-Asumut tahun 2024, lanjut Dicky, persaingan datang dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Kalimantan Timur (Kaltim), Bali, dan Jawa Tengah (Jateng).
“Saat eksbisi di (PON) Papua lalu yang kuat itu dari Lampung karena mereka juara umum. Namun karena ada peralihan pengurus di Lampung dan mereka ada permasalahan (bergeser peta persaingan),” bebernya.
Dicky menambahkan, saat ini atlet Pelatda cabor Kabaddi Sumut berjumlah 12 atlet putra dengan dibantu dua pelatih. Namun karena target satu emas dari kategori putri, atlet-atlet putri Pelatda belum terbentuk. Ini karena calon atlet-atlet Pelatda putri gagal lolos tes fisik KONI Sumut kemarin dikarenakan cedera.
“Saat Kejurda kemarin atlet-atlet putri yang lolos seleksi untuk Pelatda mengalami cedera. Karena jarak antara Kejurda dan tes fisik kemarin berdekatan sehingga mereka gak lolos. Namun mereka akan kembali tes fisik ulang pada September mendatang. Sama seperti putra, untuk putri juga 12 atlet,” ungkapnya.
“Dan untuk mencapai target itu, kita bermohon ke KONI Sumut untuk try out di Jateng atau Bali. Pasca try out Desember nanti itu bagaimana hasilnya, kami berencana merekrut langsung pelatih dari India,” harapnya.
“Bahkan seandainya nomor pertandingan di PON 2024 nanti ditambah, tentu kami akan kembali mengusulkan untuk penambahan atlet Pelatda lagi. Sayang berstatus tuan rumah (wild card) tak kita manfaatkan sebaik-baiknya,” sambung Dicky.
Lebih lanjut Dicky mengatakan, cabor Kabaddi di PON 2024 mendatang akan dipertandingkan di Sumut. Meski kepengurusan Kabaddi Sumut baru terbentuk pada 2022 lalu, namun pihaknya sudah memiliki 32 pelatih berlisensi nasional dan 30 wasit berlisensi nasional serta memiliki 10 pengcab di kabupaten/kota se-Sumut.
“Kemungkinan yang akan bertugas 42 wasit di PON 2024, dan kemungkinan diantaranya ada 20 wasit dari Sumut. Kemarin Ketum KONI Sumut minta 30 wasit dari Sumut, tapi kami belum bisa memastikannya karena belum ada regulasi tetap dari pusat,” sebutnya.
Sementara pelatih teknik Pelatda Kabaddi Sumut, Julmi Akmal menambahkan, atlet-atlet pelatda Kabaddi Sumut baru terbentuk Agustus ini dan saat ini rutin berlatih di STOK Bina Guna.
“Hampir setiap hari kami berlatih. Namun pastinya kami ada kendala di soal sarana latihan seperti matras. Dari itu kami mohon kendala sarana ini dipercepat agar latihan kami lebih maksimal lagi,” tutup Julmi.*dil#