Inimedan.com-Langkat | Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan kawasan wisata terpadu, di sungai mati Dusun Tanah Tinggi, Desa Secanggang tahun 2025 mendatang, Kades Secanggang, Tengku Syaiful Anhar meminta saran dan dukungan dari rekan- rekan wartawan, khususnya rekan- rekan wartawan dari Keluarga Besar PWI Langkat. Pengembangan kawasan wisata itu nantinya diharapkan akan dapat menggerakkan roda perekonomian warga Desa Secanggang.
Selain itu, tentu saja untuk menarik minat para pengunjung (wisatawan) agar mau datang ke Secanggang. Harapan dan permintaan tersebut disampaikan T.Syaiful Anhar kepada Sekretaris PWI Langkat, Budi Zulkifli Hasibuan, SH saat bincang- bincang di ruang kerjanya, Jum’at, (27/12/2024).
“Seperti yang kita ketahui PWI adalah organisasi kewartawanan yang terbesar dan paling di segani di negeri ini, dimana mayoritas anggotanya sudah berkompeten. Saya ingin bermitra yang baik dengan PWI, karena sudah lama saya mengenal dan bahkan bergaul dan bersahabat baik dengan rekan- rekan PWI, termasuk dengan Ketua PWI Langkat, Darwis Sinulingga dan dengan pak Budi ini sebagai Sekretarisnya,” ujarnya.
“Di kawasan wisata tersebut nantinya diharapkan dapat dipasarkan hasil- hasil produk para nelayan serta barang- barang kerajinan yang dibuat oleh para ibu rumah tangga dan para kader PKK desa. Selain itu, kita juga berharap agar pada setiap panen raya salak pondoh di desa Secanggang, bisa dibuat even yang menarik, seperti festival, sehingga menjadi daya tarik di objek wisata yang akan dibangun tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut dia pun menegaskan bahwa apa yang akan dilakukan, adalah hasil dari studi tiru dan bimtek- bimtek yang telah dilakukan aparat desa dan para kader PKK Desa Secanggang.
“Anggaran studi tiru serta bimtek yang begitu besar harus bisa ditindak- lanjuti dan bermanfaat untuk kemaslahatan warga desa, Sehingga nada- nada miring tentang program studi tiru dan bimtek tersebut bisa terbantahkan,” pungkasnya.
*Konten Kreator*
Usai bincang- bincang, Kepala Desa Secanggang pun ‘cakap- cakap’ dengan tim konten kreator KELANA, didampingi Sekretaris Desanya, Syahyuni, Ketua BPD Usman, SPd, Ketua LPMD Syaiful Amri, Ketua Lembaga Kesenian ‘Ibunda Bertuah’ Khalid, dan Manager Brigade Pangan : OK. Husni Imran.
Adapun yang dibahas antara lain tentang profil Desa Secanggang, sejarah awal mula berdirinya Desa Secanggang, pelestarian adat dan budaya serta ditus- situs sejarah dan budaya yang ada, seperti rumah Kedatukan Secanggang, rumah Datuk Amar yang terbakar dan Masjid Aziziyah. Selain itu program ketahanan pangan dan pengembangan wisata yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian mssyarakat.
KELANA sendiri adalah singkatan dari KEliling LAngkat Ni ceritanyA. Jadi, mengungkap cerita, sejarah dan potensi yang ada dari desa ke desa se Kabupaten Langkat.
*Salak Pondoh Secanggang*
Yang menarik ada buah salak pondoh Secanggang yang benar- benar khas Secanggang, sehingga dibudidayakan agar tetap hidup dan tidak punah.
Nah, apa bedanya dengan salak pondoh yang lain ?
“Ya, beda. Yang utama dari cita rasanya. Sebagai bukti, kalau bibitnya ditanam di tempat lain, cita rasanya pasti berbeda. Begitu pula kalau bibit salak pondoh yang lain ditanam di sini. Cita rasanya pun jadi berubah,” jawab Syayuni, Sekretaris Desa sambil tersenyum simpul. *Nur#