Inimedan.com – Sibagindar. | Lebbuh Manik Napatalun Perlambuken melaksanakan tradisi budaya leluhur yaitu Menanda Tahun.Acara ini dilaksanakan di Desa Sibagindar, Dusun Lae Sekata, Kecamatan Pagindar, Jum’at (21/02/2025).
Ini merupakan kegiatan budaya yang telah dilakukan selama ratusan tahun yang lalu dan dilaksanakan setahun sekali oleh marga Manik Perlambuken menjelang pembukaan perladangan (juma). Upacara ini selalu di selenggarakan menjelang musim tanam ,agar tidak menyalahi apa yang di percaya sebagai ketentuan penguasa lebbuh.
Turut hadir pada acara sakral ini yaitu Kepala Desa Napatalun Perlambuken Parmi Manik, Kepala Desa Sibagindar Sondang Manik, S.PAK , para Sukut marga Manik Perlambuken, Kula-Kula, Berru, Bere, dan Ginenggem. Juga hadir Camat Pagindar yang diwakili oleh Kasie Perekonomian Budi Rasmianto, ST, MAP. Menanda tahun diawali dengan Meniti Ari (menentukan hari baik).
Setelah waktu yang baik didapatkan maka diundanglah Dengan Sibeltek, Beru dan Kula-Kula. Alasan diundang karena masing-masing ketiga unsur tersebut memiliki proporsi masing-masing ketika ritual Menanda Tahun berlangsung nantinya.
Sebelum ritual dimulai Beru dan Kula-Kula akan membawa benih ke lokasi. Sukut, Beru, dan Kula-Kula juga akan menangketken Lambe (Janur Kuning) di Pertataken tempat yang nantinya dipakai saat ritual. Adapun perlengkapan wajib pada acara ini berupa ranting pohon Rube, bambu tujuh batang, Tugal, Parang Khusus atau Jenap, benih padi secukupnya, ayam kampung satu ekor, baju adat Pakpak lengkap dan Pelleng.
Melalui ritual ini akan disampaikan pesan tentang larangan dan pantangan, tentang segala hal yang harus dikerjakan, tanaman apa saja yang cocok ditanam, serta banyak pesan lainnya selama satu tahun kedepan.
Kepala desa Sibagindar Sondang Manik, S. PAK mengingatkan segenap masyarakat untuk mematuhi seluruh pesan dan larangan yang mereka dapatkan hari ini melalui manuk grrek-grrekken yang baru saja dilaksanakan. “Mari kita patuhi seluruh pesan dan larangan yang kita dapatkan melalui manuk grrek-grrekken hari ini. Mberas Page, Lambang Dukut,” ujar Sondang.
Melalui acara ini diharapkan hasil panen masyarakat lebih melimpah dari tahun sebelumnya, serta diberikan kelimpahan berkah dan kesehatan dalam mengelola lahan pertanian, maupun dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari lainnya bagi seluruh Sukut, Berru, dan Kula-Kula. *BaBa#