Mahasiswa UMSU “Gorok” Dosennya

Peristiwa44 Dilihat

inimedan.com

Peringatan hari Pendidikan Nasional, Senin (2/5) di Universitas Muhamadyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Kapt.Muhtar Basri Glugur Darat Medan Timur diwarnai tragedi berdarah. Menyusul tewasnya seorang dosen di kampus tersebut digorok mahasiswanya sendiri.

Dra Nur’ain Br Lubis (63) yang juga mantan dekan FKIP UMSU adalah dosen yang menjadi  korban kesadisan mahasiswanya sendiri. Motif dari pembunuhan ini sendiri masih belum diketahui secara pasti.  Namun menurut Rafdinal, seorang dosen FISIP, kuat dugaan pelaku bernama Roy Mando Sah Siregar (20) warga asal Jalan Merdeka Gang Madrasah Padang Sidempuan ini  nekat menghabisi nyawa dosennya itu karena  sakit hati.

“Motifnya ada dua versi, versi pertama disebutkan  kalau korban pernah memergoki pelaku melakukan perbuatan mesum. Sedangkan versi kedua, pelaku merasa kesal karena ujian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tidak diluluskan oleh si korban. Namun, diduga  aksi pembunuhan sadis itu  memang sudah direncanakan pelaku,” ucap  Rafdinal.

Rafdinal juga mengatakan, kalau  pelaku sudah mengintai korban saat akan mengambil air wudhu ke  kamar mandi. “Pasalnya, saat mengikuti korban ke kamar mandi, pelaku sudah membawa pisau,” sebutnya.

Aksi pembantaian yang dilakoni si pelaku akhirnya  diketahui sejumlah mahasiswa setelah korban sempat berteriak minta tolong. “Setelah mendengar teriakan dari korban, mahasiwa pun langsung berhamburan menuju kamar mandi itu,” terangnya.

Salah seorang pegawai tata usaha UMSU yang minta namanya tak ingin dipublikasikan mengaku, pelaku sakit hati dengan  korban karena  Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) nya tidak lulus. “Infonya nilai PPL-nya gak lulus,” ucap pria tersebut.

Disinggung kalau  motif  pembunuhan mantan Dekan FKIP itu, karena  pelaku kedapatan mesum, dengan tegas pria itu mengatakan tidak mungkin. Sebab, kata dia,  kejadian tersebut terjadi di kamar mandi dosen. “Gak mungkin pelaku mesum di kamar mandi dosen,” jawabnya.

Karena mendapat laporan kalau salah seorang dosen tewas dibunnuh,  ratusan mahasiswa UMSU berusaha mengejar pelaku. Takut  nyawanya terancam, pelaku  mencoba bersembunyi di kamar mandi Fakultas Ekonomi.

Ternyata, kerumunan mahasiswa itu tetap berusaha mengejar dan menghakimi pelaku hingga ke  kamar mandi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, termasuk kemungkinan adanya aksi brutal yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut terhadap si pelaku, pihak keamanan kampus dibantu oleh petugas Polsek Medan Timur mencoba  untuk mengamankan pelaku.

Kendati demikian,  ratusan mahasiswa itu semakin emosi dan tidak terkendali lagi, sehingga polisi pun minta bantuan kepada personil Polresta Medan dan Sat Brimob Poldasu.

Tak lama kemudian, ratusan personil Polresta Medan dan Brimob Poldasu  tiba di lokasi.  Meski begitu, mahasiswa masih sulit dikendalikan, sehingga polisi tetap kewalahan  mengevakuasi pelaku. Akhirnyya, setelah hampir dua jam, petugas pun  berhasil membawa tersangka keluar dari kampus.

Ironisnya, selagi berusaha mengevakuasi Roy Mando Sah Siregar ke luar, petugas sempat dilempari oleh ratusan mahasiswa. Akibatnya, aksi bentrok antara polisi dengan mahasiswa tidak terhindarkan lagi.  Polisi pun terpaksa melepaskan beberapa kali  tembakan ke udara. Bahkan, untuk membubarkan kerumunan mahasiswa itu, petugas juga meletuskan gas air mata ke arah mahasiswa.

Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Dwihananto di lokasi kejadian mengatakan, semula  pihaknya mendapatkan laporan terkait aksi penganiayaan yang dialami  seorang dosen UMSU. “Jadi ketika kita datang ke TKP untuk mengamankan tersangka penganiayaan itu, ada kelompok mahasiswa ingin menghakimi sendiri. Ketika kita akan mengeluarkan tersangka tiba-tiba ada perlawanan dari mahasiswa karena alasannya masalah tersebut  urusan kampus, tapi ini sudah tindak pidana. Memang sempat terjadi bentrok tapi tersangka sudah berhasil kita amankan di Polresta Medan,” ujar Mardiaz.

Ketika ditanya, motif pembunuhan berdarah dingin itu, Kombes Mardiaz mengaku belum mengetahuinya secara pasti.   “Motifnya masih kita lidik, perkembangan penyidikan nanti akan kita sampaikan,” terangnya.[im-01].

 

Komentar