Menyebar Teror Bom Lewat SMS, Pria Mengaku ISIS Ditangkap

INIMEDAN – Toni Salim alias Abeng (40), warga Jalan Bayur, Gang Lembah, Delitua, Deliserdang, ditangkap personel Reskrim Polresta Medan dan Polsek Delitua karena menyebar ancaman teror bom di Kota Medan.

Toni ditangkap usai mengirimkan pesan singkat (SMS) dengan mengaku sebagai anggota ISIS kepada produser salah satu stasiun televisi di Medan.

Menurut informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, Senin (25/1/2016), penangkapan Toni bermula dari ancaman bom yang dikirimkannya melalui SMS melalui nomor telpon seluler 085270925467 dan 085270925468 kepada Sani, Produser TVRI Medan, Minggu (24/1/2016).

Dalam SMS-nya, Toni menyatakan pemboman akan dilakukan di beberapa lokasi keramaian serta pemukiman warga di Kota Medan. “Hati-hati kami semua keluarga ISIS hari ini akan ke Medan untuk mengebom tempat keramaian dan tempat-tempat rumah penduduk di Kota Medan,” tulis Toni.

Ancaman itu kemudian dilaporkan kepada pihak Polresta Medan yang langsung menindak lanjutinya dengan penyelidikan. Setelah dilacak melalui nomor telpon seluler yang digunakan, teridentifikasi bahwa pengguna nomor tersebut adalah Toni Salim yang diketahui bermukim di kawasan Delitua.

Toni pun ditangkap di kediamannya oleh sejumlah personil Polsek Delitua dan Reskrim Polresta Medan.

Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono dan Kapolsek Deli Tua Kompol Daniel Marunduri menyebutkan, dari hasil keterangan, yang bersangkutan mengidap keterbelakangan mental.

“Untuk itu kami masih akan meminta bantuan tim dokter dari RS Bhayangkara untuk memeriksa kondisi kejiwaannya,” kata Kombes Mardiaz.

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan keterangan tersangka SMS itu dikirimkannya setelah menyaksikan tayangan televisi dan mencatat nomor interaktif yang tertera. Dengan alasan iseng, dia lalu mengirimkan SMS berupa ancaman teror bom dan membuang kartu SIM Card yang digunakan dengan cara membakarnya.

Atas kejadian itu Toni meminta maaf kepada masyarakat luas karena telah mengirimkan SMS berisi teror dengan alasan hanya sebagai canda.

“Saya minta maaf sama semua warga Medan, saya nggak maksud apa-apa cuma becanda saja,” ujarnya saat pemeriksaan di kantor polisi. [MUL]

Komentar