Inimedan.com-Medan | Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Esport Indonesia (ESI) Sumut, Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, yang diwakili Ketua Harian, Max Wilander Simanihuruk mengatakan, cabor Esport akan pertama kali dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Ya, cabor Esport pertama kali dipertandingkan di PON. Karena di PON 2021 lalu cabor Esport masih eksebisi, jadi di PON 2024 ini udah resmi,” kata Max Wilander kepada awak media, pada Rabu (21/08/2024).
Max Wilander merincikan, ada lima nomor pertandingan yang diperlombakan di PON 2024 yang digelar pada 13-19 September mendatang di Medan Internasional Convention Center (MICC), Medan.
Kelimanya antara lain Free Fire, PUBG, Mobile Legends Bang Bang, Lokapala, dan eFootball (konsol gim PS5). “Selain itu ada dua nomor pertandingan eksebisi di cabor Esport PON 2024, yakni Honor of Kings dan Battle of Guardians,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, setiap nomor pertandingan diperkuat 5 atlet karena masuk kategori beregu, kecuali nomor pertandingan eksebisi Battle of Guardians hanya satu atlet karena kategori perorangan.
“Kita di PON 2024 ini berkekuatan 25+6 atlet dengan 5 pelatih. 25 atlet untuk 5 nomor yang memperebutkan medali, sedangkan yang eksebisi 6 atlet dengan rincian Honor of Guardians 5 orang dan Battle of Guardians 1 orang,” bebernya.
“Rata-rata atlet kita semuanya masih berprofesi mahasiswa dan hanya satu yang masih pelajar dari Free Fire,” sambung Max Wilander.
Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya sudah lakukan try out dengan mengikuti berbagai kompetisi seperti eFootball di Lombok, Free Fire di Bali, PUBG ke Jakarta. Namun itu semua terlaksana di 2023 lalu.
Sementara untuk nomor Lokapala, lanjutnya, pihaknya hanya bisa latih tanding alias sparing dengan provinsi lain karena masih minimnya kompetisi di nomor ini. Sehingga keterbatasan try out hingga peralatan yang masih di bawah standar menjadi kendala utama kontingen ESI Sumut menatap PON XXI/Aceh-Sumut tahun 2024.
“Tahun ini gak ada dana untuk try out, itu salah satu kendalanya. Lainnya ya soal standarisasi peralatan selama latihan. Di mana yang nomor-nomor kategori game mobile itu smartphone yang dipakai anak-anak mayoritas spesifikasinya masih di bawah standar. Seperti RAM masih rendah dan sebagainya,” ungkapnya lagi.
“Untuk nomor eFootball, sebelumnya anak-anak itu latihan di rental PS. Setelah itu kami mengajukkan minta bantuan PS5 sebanyak 2 unit. Tapi dikasih cuman satu dan akhirnya kemarin kami dari pengurus patungan sehingga akhirnya satu unit lagi bertambah,” ucapnya.
Dengan keterbatasan tersebut, Max Wilander mengaku optimis pihaknya bisa keluar sebagai juara umum di cabor ini karena baru perdana dipertandingkan di PON 2024 nanti. Dari 5 medali emas yang diperebutkan, pihaknya realistis dengan 2 emas.
“Awalnya target kita 3 emas, setelah kita kaji dari hasil try out dan dari kemampuan dari provinsi-provinsi lain kita agak menurunkan sedikit, tapi bukan maksud pesimis, menjadi 2 emas. Tapi target utama kita tetap jadi juara umum. 2 emas itu optimis kita raih di nomor Mobile Legends dan Lokapala,” pungkasnya. *di#