Pedagang Kelapa Parut Hasilkan Dua Anaknya Jadi Sarjana 

Inimedan.com-Medan.
Pendidikan diartikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Agaknya pandangan Ki Hajar Dewantara itu diresapi betul oleh Suwarno, pedagang kelapa di Pasar Petisah, Medan. Ini terlihat dari pencapaiannya yang sukses mengantarkan dua anaknya yakni Selly Pertiwi dan Muhammad Alvi Syahri, lulus di perguruan tinggi tepat waktu. Bahkan Selly dan Alvi lulus dengan predikat cum laude.

Selly menempuh pendidikan di Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Sementara Alvi menempuh pendidikan di jurusan Arsitektur, Fakultas  Teknik USU. Kini Selly menyandang gelar S.I.Kom, sedangkan Alvi menyandang gelar S.Ars. Atas pencapaian ini, Suwarno merasa bangga dan bersyukur.

“Saya bersyukur, Alhamdulillah. Sebab latar belakang saya yang pedagang kelapa ternyata mampu mengantar anak saya lulus perguruan tinggi,” beber Suwarno yang juga Ketua Umum Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B).

Suwarno melanjutkan bahwa  pendidikan sangat penting bagi bekal anak-anaknya dimasa depan. Sebab dengan bekal pendidikan yang diperoleh diharap bisa membawa perbaikan kehidupan. Karena itu, dirinya mengupayakan tenaga dan waktu yang dimiliki agar anak-anaknya bisa meraih pencapaian seperti sekarang ini.

Diceritakan Suwarno, untuk Selly, anak sulungnya itu menjadi mahasiswa dengan mendapat beasiswa 100 %. Selama berkuliah, putrinya itu bekerja paruh waktu sebagai fotografer di PB Jaya Raya. “Itu karena dia banyak dapat sertifikat badminton pas msih SMA,” bilang pria 45 tahun yang mengedepankan disiplin dan jujur dalam kehidupan, termasuk berbisnis. Sedangkan Alvi yang merupakan anak keduanya tercatat pernah meraih prestasi antara lain Harapan I Kompetisi Poster pada Architecture Show yang digelar Desember 2017 dan Juara III Sayembara Desain Arsitektur 2019  Pusat Kreatif dan Informasi Pariwisata pada Desember 2019 di Bali.

Sedangkan putra ketiganya, Muhammad Satria tercatat sebagai atlet junior di PB Jaya Raya, klub bulutangkis milik Pemprov DKI Jakarta. Prestasi yang diraih membuat Satria tidak lagi bergantung pada orangtua untuk biaya pendidikan, karena memperoleh bea siswa.

Terhadap Satria, Suwarno menerapkan disiplin dengan sangat ketat. Suwarno yang hingga saat ini masih menekuni olahraga bukutangkis, paham betul bagaimana peran disiplin bagi keberhasilan seorang atlet

Didikan orangtua dan kerja keras dalam berlatih membuat Satria menorehkan berbagai prestasi hingga tingkat Asia. Pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) tahun 2019 lalu, ia menyumbangkan dua medali perak untuk Sumatera Utara melalui nomor tunggal putra dan ganda campuran.

Satu lagi putri bungsunya, Adinda Nabila kini masih duduk di bangku SMP. Nabila mengikuti jejak Selly dengan mulai mempelajari fotografi. Bahkn Nabila sudah memberanikan diri ikut kompetisi.

“Semoga ilmu yang didapat anak-anak kami bisa berguna bagi diri sendiri, orang terdekat dan negara,” ujar Suwarno.(Bayu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *