inimedan.com-Medan.
Pengurus Provinsi Persatuan Senam Indonesia (Pengprov Persani) Sumatera Utara optimis atlet binaanya mampu mempersembahkan medali emas di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Optimisme tersebut berdasarkan kemampuan para atlet yang terus mengalami peningkatan ditandai dengan sukses meraih prestasi dalam mengikuti kejuaraan internasional di Thailand yang diikuti 10 negara untuk kategori rithmik pada 22-30 November 2023.
“Sejak awal target kita memang di kategori rithmik untuk mendulang medali PON 2024. Kami beryukur baru saja dapat kabar atlet rithmik kita yang mengikuti kejuaraan di Thailand berhasil menyabet 5 medali emas dan 7 medali perak,” ujar Sekum Pengprov Persani Sumut, Haris Fadhilah, Selasa (28/11).
Medali emas dan perak atlet senam Sumut dalam kejuaraan di Thailand disumbangkan Thasya Selivya Valentine (2 emas, 2 perak), Hanna Laura Butarbutar (2 emas, 2 perak) dan Tata Miranda Putri Tampubolon (1 emas, 3 perak).
“Sebelumnya dalam mengikuti tryout di Malaysia, atlet kita Thasya Selivya Valentine juga berhasil meraih 2 medali emas dan 1 perak. Prestasi ini menambah semangat dan optimisme kami bahwa cabor senam bisa berprestasi di PON 2024,” ucap Haris.
Lebih lanjut Haris mengatakan, mengikuti tryout sebenarnya bukan hanya soal capaian prestasi, tapi lebih utama dari itu adalah membentuk mental bertanding yang kuat bagi para atlet. Dengan begitu, atlet akan selalu siap bertanding di mana pun pertandingannya digelar.
“Kami yakin setelah mengikuti tryout di Thailand dan Malaysia, kepercayaan diri para atlet semakin baik. Dengan demikian, meka nantinya akan lebih siap menghadapi PON dan semoga bisa mempersembahkan prestasi terbaik,” tambah Haris.
Begitu pun, Haris tidak menampik jika persiapan atlet senam Sumut menuju PON 2024 mengalami kendala, khususnya untuk atlet kategori artistik. Kendala yang dihadapi adalah peralatan yang sudah tidak memadai.
“Untuk kategori artistik kita memang terkendala di peralatan. Jadi sepanjang tidak ada alat yang memadai, kami tidak bisa janjikan performa terbaik atlet untuk mendulang medali. Jadi untuk artistik peluang kita kecil karena semua nomor butuh alat,” jelas Haris.
Hal senaga disampaikan pelatih artistik Persani Sumut, Pondang Pardamean Sinambela di sela melatih atlet di Gedung Senam Persani Sumut di sekitar Stadion Teladan Medan. Menurutnya, peralatan yang bisa digunakan seadanya saat ini hanya ring, palang sejajar dan meja lompat. Sedangkan untuk kuda-kuda pelana pegangannya tidak ada.
“Untuk artistik atlet kita memang terkendala peralatan. Lantai untuk berlatih juga tak standar senam artistik melainkan untuk silat atau gulat. Hal ini sering membuat atlet kita cedera. Makanya kita akan gelar pemusatan latihan seminggu di Jakarta agar atlet kita bisa merakan peralatan yang sebenarnya di sana,” ujar Pondang.
Pengawas dan Pendamping (Wasping) Cabor Senam KONI Sumut, Pujianto, mengatakan untuk cabor senam memang harapan medali PON ada di kategori rithmik. Begitu pun, untuk kategori artistik dan aerobik sport diharapkan bisa membuat kejutan walau peluangnya kecil.
“Harapan kita peralatan untuk pertandingan PON 2024 bisa segera didatangkan, sehingga atlet kita punya kesempatan berlatih, khususnya untuk atlet kategori artistik karena memang saat ini atlet artistik kita tidak punya peratan memadai,” ucap Pujianto. *di/rel#