Putra Jogya dan Putri Sulteng Juara Hifzh 20 Juz

Nasional131 Dilihat

Inimedan.com-Medan.

Perlombaan musabaqah cabang Hifzh 20 juz sudah berakhir, Kamis (11/10/2018). Berdasarkan hasil penilaian dari majelis hakim yang sudah dikeluarkan melalui www.musabaq.id, kafilah yang berhasil memperoleh nilai tertinggi dan dipastikan menjadi juara pertama untuk golongan putra berasal dari Yogyakarta dan golongan putri berasal dari Sulawesi Tenggara.

Untuk golongan putra, kafilah yang memperoleh nilai tertinggi adalah Al Hasan, peserta nomor urut 302 berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilainya mencapai 98,8333. Dia mengalahkan kafilah asal Jawa Barat atas nama Muhammad Mu’adz dengan nomor peserta yakni, mencapai 96,3333. Sedangkan, di posisi ketiga diraih oleh Muh Faisal dari Papua dengan perolehan nilai 96,1667.

Untuk golongan putri, kafilah yang memperoleh nilai tertinggi adalah Tasya Nurani Muthmainnah, peserta nomor urut 337 berasal dari Sulawesi Tenggara. Tasya memperoleh nilai 98,1667. Tasya berhasil mengalahkan Asrina Ramli, kafilah asal Sulawesi Selatan dengan perolehan nilai 98,000 dan di posisi ketiga diraih oleh Tiwi Alawiah asal Banten dengan perolehan nilai sebanyak 92,8333.

Kepada wartawan, Al Hasan mengaku, bersyukur dengan perolehan hasil yang dicapainya. Sejak pertama kali ikut lomba MTQ saat masih SD dulu, baru kali ini Hasan kembali dapat menjadi juara pada ajang MTQ.

“Saya pertama kali ikut lomba pada ajang MTQ ini saat masih kelas 3 SD, tapi waktu itu di cabang tartil Quran. Kemudian tahun 2015 saya juara tingkat kabupaten dan provinsi dan kali ini di MTQN. Alhamdulilah, ini adalah prestasi yang cukup membanggakan bagi saya, walau soal yang diberikan dewan hakim sangat berat. Prestasi ini tidak akan membuat saya terus belajar dan meningkatkan hafalan saya,”katanya di Gedung Jabal Nur, Asrama Haji, Medan, Kamis (11/10/2018).

Hasan bercerita, dia mulai fokus menghafal Al Quran sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar hingga saat ini di SMA Pondok Pesantren Jamilurrahman, Banguntapan Yogyakarta.

“Menghafal Al Quran ini yang jelas harus ada kemauan dulu, kalau ada kemauan akan dimudahkan, kalau punya tekad pasti semangat. Saya sendiri setiap hari diwajibkan ada setoran. Yang paling susah dalam menghafal adalah menjaganya, kalau mau lancar ya rajin-rajin saja menghafalnya,”kata anak pertama dari 5 bersaudara pasangan Ahmad Sudarmanto dan Elvita ini.

Tasya Nurani Muthmainnah sendiri mengaku, perjuangannya menuju MTQN 2018 ini terbilang berat, karena harus melewati seleksi yang cukup ketat.

“Akhirnya saya terpilih dan menjadi kebanggaan bisa mewakili daerah saya. Apalagi, ini memang mimpi saya. Berada disini pun cukup berat bebannya, apalagi menghadapi soal dari dewan hakim. Dan, tidak menyangka saya mendapat nilai tertinggi. Alhamdulilah, ini prestasi yang patut saya syukuri. Karena berkat doa semuanya saya bisa mencapai ke titik ini,”ucap Tasya didampingi pendampingnya, Baharudin.

Anak pertama dari lima bersaudara dari Nursimin dan Muzliani ini mengaku, fokus menghafal Al Quran sejak SD. Saat ini, Tasya sekolah kelas 3 di  Pondok Tahfuzul Quran Alhudzaifiyyah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Sebuah sekolah khusus penghafal Al Quran. Setiap harinya, Tasya yang bercita-cita menjadi ahli tafsir ini menghafal bacaan Al Quran satu lembar.

Ditempat yang sama, Ketua Majelis Hakim Cabang Hifzh 10 dan 20 juz, Dr Abdul Rahim Hasan mengungkapkan, dari pelaksanaan MTQN kali ini, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi yakni, maqra, sehingga akan lebih baik penyelenggarannya kedepan.

“Yang masuk babak final adalah yang terbaik, penampinannya cukup bagus semua. Ada juga yang tampil di babak penyisihan lebih bagus. Yang sebelumnya kena bel, di final kena bel, mungkin karena pengaruh mentalnya. Kita harapkan, peserta bisa termotivasi untuk memperbaikinya,”ujarnya.

Kordianator Panitia Cabang Hifzh 10 dan 210 juz, Muhammad Faisal menambahkan, pelaksanaan MTQN khusus lomba cabang Hifzh 10 dan 20 juz berjalan lancar dan mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.

“Dari pertama berjalannya lomba, penontonnya luar biasa, sambuatan dewan hakim juga luar biasa, tidak ada keluhan, kedepan di cabang ini bisa lebih baik. Kami terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya pelaksanaan MTQN ini dengan baik,”ujarnya. [im-01]

 

 

Komentar