INIMEDAN-
Meskipun seorang anak sudam mendapat imunisasi Polio lengkap, namun si anak harus tetap ikiu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2016. “Jadi lengkap atau tidak, selama masih berusia 0-59 bulan tetap harus mendapatkannya,” tegas dr Meta dalam perbincangan Selasa (8/3/2016).
Dijelaskan dokter spesialis anak, dr Meta Hanindita, SpA, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, pada dasarnya PIN adalah pemberian imunisasi polio tambahan pada anak usia 0-59 bulan tanpa memperhitungkan status imunisasinya.
Bagaimana jika beberapa hari yang lalu, anak baru saja mendapat vaksin polio, apakah harus tetap ikut PIN? “Tetap. Sekali lagi, selama masih berusia 0-59 bulan, PIN sebagai tambahan, harus diikuti tanpa memandang status imunisasinya. Bukan sering-sering (diberikan), tapi ada jadwalnya,” sambung dr Meta.
Pada saat PIN, anak akan mendapat vaksin polio tetes atau oral. Lalu apa bedanya dengan vaksin polio suntik? Diterangkan dr Meta, vaksin polio oral atau oral poliovirus vaccine (OPV) merupakan virus hidup yang dilemahkan. Sedangkan inactivated poliovirus vaccine (IPV) yang diberikan dengan cara disuntikkan merupakan virus yang sudah dimatikan.
Biasanya anak senang saat mendapat vaksin polio tetes. Sebab vaksin ini rasanya manis. Saat vaksin, akan diberikan sebanyak dua tetes.
“Tujuan diadakannya PIN ini adalah hilangnya virus polio di muka Bumi ini. Imunisasi polio akan melindungi tubuh dari virus polio liar yang mungkin ada dalam usus anak,” jelas dr Meta.
Ibu satu anak ini menambahkan, virus polio liar yang keluar dari usus akan mati dalam beberapa hari. Nah, bila semua anak mendapat imunisasi polio oral secara bersama di seluruh dunia, maka virus polio akan dapat dihilangkan dari muka Bumi.
“Ini disebut sebagai herd immunity atau kekebalan populasi. Kalau ada yang tidak ikut, bisa dibayangkan sendiri ya akibatnya. Bisa jadi virus polio yang diharapkan akan hilang dari muka Bumi tidak bisa tercapai,” tambah dr Meta. (tik/dil)