Hindari Politik Devide et Impera

Inimedan.com-Medan.
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada setiap 20 Mei, diperingati sebagai cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada peringatan ke 110 tahun di tingkat provinsi, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr Ir HT Erry Nuradi MSi mengingatkan agar masyarakat menghindari politik “devide et impera” atau politik “adu domba” seperti dilakukan Belanda di Nusantara.

“Kita harus melihat semangat para pendahulu kita, dimana mereka berkumpul dan kemudian bersatu. Yang tidak berapa lama kemudian, kita (Indonesia) meraih kemerdekaan,” ujar Gubsu Erry Nuradi ketika menjadi inspektur upacara (irup) pada peringatan Harkitnas tingkat provinsi, di Lapangan Benteng, Medan, Senin (21/5).

Perbandingan antara masa perjuangan 110 tahun silam dengan zaman sekarang, Gubsu menyebutkan bahwa kondisi sekarang mencerminkan kecukupan dari se abad lalu. Baik dari segi kepemilikan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang baik, juga didukung dengan infrastruktur yang lebih baik.

“Karena itu jangan sampai terjadi politik devide et impera yang pernah terjadi selama 350 tahun. Sebab sampai hari ini, masih ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mencoba melakukan itu, memecah belah antara kita,” jelas Erry, didampingi Wakil Gubernur Sumut Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH MH.

Upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, lanjut Erry, dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan yang ada. Seperti potensi konflik antar suku, agama, ras dan antar golongan (Sara). Karena itu dirinya kembali mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar menghindari hal-hal yang sifatnya mengadu domba.

“Tentu ini akan melemahkan perjuangan kita sendiri. Kita sebenarnya sudah berada pada titik puncak yang harus kita pertahankan. Peluang untuk itu,baik dari SDM dan SDA kita sangat berpotensi menjadi satu negara terkuat di dunia,” jelasnya.

Selain itu, era digital saat ini, banyak kelebihan dan keuntungan yang didapat. Termasuk akses informasi yang mudah didapatkan. Sehingga jangan sampai, kemudahan dan keunggulan yang ada sekarang justru menjadikan bangsa terpecah, hanya karena mudah termakan isu negatif, maupun hoax.

“Perekonomian kita tumbuh melalui sistem online. Begitu juga hal lain yang harus kita manfaatkan secara positif. Jangan sebaliknya, menjadikan kita terpecah belah dengan berita negatif, hoax dan adu domba,” sebut Erry.[im-01]

Komentar