Kapolres T.Tinggi Harus Angkat “ Bendera Putih”

Tebing Tinggi-Inimedan.com
Terkait soal maraknya peredaran narkoba di wilyah hukum Polres Tebing Tinggi, ternyata mendapat respon menarik yang dilontarkan Ketua Komisi III DPRD Ir Pahala Sitorus,SH.MH. Kepada sejumlah wartawan Pahala Sitorus yang telah gerah angkat bicara, bila Kapolres Tebingtinggi AKBP Ciceu Cahyati merasa tidak mampu menekan maraknya peredaran narkoba di kota Tebingtinggi, ”silahkan saja angkat bendera putih (maksudnya menyerah).
Demikian hal itu di ungkapkannya setelah usai menghadiri acara Musrenbang kota Tebingtinggi di gedung Balai Kartini jalan Imam Bonjol pada Rabu (22/3) sekira pukul 13.00 Wib.

Menurut persepsinya, saat ini kota Tebingtinggi seolah-seolah menjadi surga bagi pengedar narkoba untuk memperluas jaringannya hingga ke sendi sendi generasi muda. Sehingga para generasi muda sekarang telah nekad dan beringas untuk leluasa berbuat kejahatan disegala lini demi mendapatkan barang haram untuk dikomsumsi, sehingga dapat menimbulkan keresahan bagi kalangan masyarakat terutama soal maraknya peredaran narkoba, kata Pahala Sitorus yang terkenal vokal dalam menyikapi pemberantasan aksi kejahatan.

Selanjutnya menurut calon ketua DPD II Partai Golkar Tebing Tinggi itu menyebutkan, “Kota Tebingtinggi tampaknya menjadi surga bagi pengguna dan para pengedar narkoba, dikarenakan penjualan (transaksi) narkoba dilakukan dengan bebasnya seperti menjual kacang goreng”, ucapnya.
Bukan rahasia umum lagi, seperti yang terjadi dikelurahan Pasar Baru, Kecamatan Tebingtinggi Kota, tepatnya di Gang Becek.
Dikawasan tersebut para pengedar tidak segan melakukan transaksi narkoba terhadap para pengkomsumsi narkoba. Transaksi narkoba berjalan sekitar pukul 12.00 Wib s/d 04.00 Wib, dan kegiatan transaksi dapat dilihat dengan ramainya hilir mudik peminat masuk ke lokasi tersebut, transaksi itu telah dikemas waktunya tanpa ada hambatan dari pihak aparat penegak hukum”, pungkas Pahala Sitorus.

Ironisnya lagi, kata anggota DPRD dari Partai Golkar tersebut mengherankan, bahwa ada juga terkontaminasi oknum polisi nakal yang melakukan transaksi narkoba dengan berpakaian preman maupun langsung memakai pakaian dinas dikawasan gang Becek. Akhirnya para bandar sabu terkesan merasa terlindungi akibat para oknum polisi yang menjadi pembeli. “Begitu buruknya moralitas para oknum polisi tersebut dengan teganya telah mengotori citra di institusi kepolisian”, cetus Pahala Sitorus tanpa menyebutkan inisial para oknum Polisi yang nakal tersebut.

Lanjutnya dilokasi gang Becek merupakan salah satu contoh lokasi peredaran narkoba di kota Tebingtinggi yang memiliki 5 kecamatan dan 35 kelurahan, diyaknini menjadi lokasi peredaran narkoba. Meski Sat Narkoba Polres Tebingtinggi hampir setiap hari melakukan penangkapan terhadap pengguna narkoba,namun itu hanya merupakan sebahagian kecil saja dan belum berarti apa apa untuk menekan maraknya peredaran narkoba. Dengan beredarnya narkoba di hampir sudut kota Tebingtinggi, saya pastikan kota Tebingtinggi akan menjadi surga bagi para pengguna dan pengedar narkoba”, papar Pahala.

Ditambahkan, tragisnya baru-baru ini, ada seorang pelajar yang kecanduan menjadi korban narkoba dan telah direhabilitasi di pulau Batam, hal itu perlu menjadi perhatian masyarakat,kemudian beberapa hari belakangan, petugas berhasil meringkus 2 orang pelajar dan masih duduk di kelas XII di salah satu sekolah negeri dan kelas X SMK di salah satu perguruan swasta melakukan jambret.
Ternyata kedua pelajar pelaku jambret yang melakukan kejahatan itu diduga telah kecanduan narkoba. “Dengan itu “ tegas saya minta pada Kapolres segera turun tangan langsung untuk melakukan penekanan terhadap para pengguna maupun bandar narkoba di kota Tebingtinggi. Apabila tidak sanggup memberantas narkoba “silahkan angkat bendera putih”,tegas Pahala Sitorus. [nur]

Komentar