Plt Gubsu Minta Warga Tidak Lagi Mendiami Zona Merah Sinabung

inimedan.com.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Ir.H.Tengku Nuradi,MSi mengintruksikan kepada Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara untuk memastikan seluruh warga tidak lagi mendiami Zona Merah Gubung Sinabung Kabupaten Karo. Hal ini disampaikan T.Herry  saat menjenguk dua korban awan panas di RSUP Adam Malik, Medan, Minggu (22/5).

Gubsu menjelaskan, BPBD Sumut telah mengeluarkan kebijakan zona merah yang tidak boleh dimasuki warga radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung. Selain dihimbau meninggalkan rumah, warga juga tidak diizinkan melakukan aktivitas di kawasan zona merah, termasuk melakukan kegiatan bercocok tanam.
“Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tegas agar masyarakat tidak memasuki zona berbahaya (merah). Kita berharap kebijakan ini mendapat perhatian warga demi keselamatan,” ucap T. Erry.

Erry juga menginstruksikan kepada BPBD Sumut untuk melakukan sweeping ke lokasi zona merah untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang membangkang.

“Kita minta kawasan zona merah untuk disisir. Jika ada masyarakat yang masih bertahan di zona merah, bawa ke penampungan atau zona yang lebih aman. Keselamatan lebih kita utamakan,” tegas mantan Bupati Sergai ini.

Pada kesempatan itu, Erry juga menyatakan, biaya perawatan kedua pasien, Cahaya Sembiring (60) laki-laki dan Cahaya Beru Tarigan akan ditanggung pemerintah.  “Alokasi biaya perawatannya ditanggung pemerintah. Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Warga kita harapkan patuh dengan aturan yang telah diberlakukan demi keselamatan,” sebut Erry.

  1. Erry juga menghimbau masyarakat pengungsi yang telah mendapat jatah rumah dan lahan pertanian untuk menempatinya.

“Bagi warga yang sudah mendapat rumah, kita himbau untuk menempatinya. Lahan yang sudah disiapkan juga kita harapkan digarap dengan baik,” pesan Erry.

Sementara itu,  dokter ahli RSUP Adam Malik Medan, Nazaruddin Umar mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi kesehatan dua korban awan panas yang sedang menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan hingga Minggu sore.

“Tim dokter terus memantau perkembangannya. Keduanya dalam keadaan sadar. Tetapi kondisinya sangat memprihatinkan akibat luka bakar di sekujur tubuh,” sebut Nazaruddin.

Dia juga menjelaskan, korban atas nama Cahaya Beru Tarigan(45)mengalami luka bakar mencapai 80 persen. Tim dokter berencana melakukan upaya penyelamatan dengan mengamputasi kaki korban akibat mengalami luka bakar hingga merusak otot.  “Kita sudah minta persetujuan pihak keluarga. Jika keluarga mengizinkan, tim akan langsung melakukan operasi amputasi. Kita masih menunggu hasil rembug pihak keluarga korban,” tandasnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban meninggal dunia akibat awan panas Gunung Sinabung hingga Minggu sore tercatat  sebanyak 7 orang, semua merupakan warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Para korban tersapu awan panas letusan Gunung Sinabung saat berada di zona merah pada Sabtu (21/5) pukul 16.48 WIB.

Ke-7  korban yang meninggal dunia tersebut masing-masing, Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54), Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting, Ersada Ginting (55) dan Brahim Sembiring (57). Sementara korban yang masih menjalani perawatan intensif masing-masing Cahaya Sembiring (75), dan Cahaya br Tarigan (45).

Korban atas nama Ersada Ginting (55) dan Brahim Sembiring (57) yang merupakan suami korban Cahaya Beru Tarigan meninggal dunia  di RSUP H Adam Malik Sabtu (21/5) malam setelah dirujuk dari RS Evarina Etaham, Karo.

Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi Tenggara dari puncak Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, warga dilarang keras beraktivitas di Desa Gamber karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi Gunung Sinabung. [im-01].

Teks Foto: Plt Gubsu T. Erry Nuradi saat menjenguk Cahaya Sembiring, yang menjadi korban awan panas Gunung Sinabung,  di ruang rawat inap RSUP H Adam Malik.(Maiting).

 

Komentar