inimedan.com.
Tim Gabungan pencari korban Banjir Bandang Wisata Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun Sibolangit, hari ini (Senin 23/5) akan melakukan evakuasi mengangkat satu mayat korban yang tertipa batu besar dialiran sungai. “Batu besar yang menghimpit korban akan dibelah,” ungkap salah seorang anggota Tim Pencarian.
Dari keterangan yang didapat, Tim Pencarian masih belum menghentikan kegiatan pencarian, mengingat masih ada korban yang hingga kini belum ditemukan. “Jadi pencarian terhadap korban yang lain masih akan diteruskan sampai waktu yang belum didtentukan,” sebut anggota Tim.
Informasi diperoleh, bahwa hingga kemarin dari 21 jasad korban banjir bandang yang terjadi di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, hanya tinggal 1 lagi yang belum ditemukan. Pasalnya, pencarian hari ke-6 dan 7, tim gabungan berhasil menemukan 2 jasad korban di tempat terpisah.
Namun, jasad korban yang dikabarkan telah ditemukan di hilir sungai sekitar 10 kilo meter dari lokasi Wisata Dua Warna, Sibolangit pada, Minggu (22/5) itu belum bisa dievakuasi karena tertimpa batu besar. Sedangkan, jasad korban yang ditemukan pada Sabtu kemarin, sudah dievakuasi ke RSU Bayangkara Medan.
Data yang diterima dari Posko Penanganan korban banjir bandang di Bandar Baru, jasad korban yang ke-20 tersebut ditemukan oleh tim gabungan. Saat ditemukan, korban yang diduga berjenis kelamin pria itu dalam posisi telentang dan sudah membusuk.
Awalnya, selagi menyusuri hutan belantara di hilir sungai, tim gabungan melihat ada tangan manusia di balik batu besar. Setelah dicek, ternyata tubuh korban terhimpit batu besar yang hanyut diseret banjir bandang.
Tim gabungan pun mengalami kesulitan untuk mengevakuasi jasad korban dari bawah batu besar tersebut. Berbagai cara sudah dilakukan, namun korban belum juga dapat dievakuasi ke posko. Proses evakuasi juga terkendala akibat kondisi cuaca yang tak mendukung. Mengingat, saat itu turun hujan deras sekitar 5 jam mulai pukul 14.00 WIB.
Kapolsek Pancur Batu Kompol Frido Gultom yang dikonfirmasi, Minggu (22/5) sore membenarkan, adanya laporan tentang penemuan jasad korban banjir bandang pada proses pencarian korban hari ke-7 tersebut. Namun, terang Frido, pihaknya belum bisa memastikan soal kebenaran informasi itu, karena belum melihat secara langsung jasad korban yang ditemukan.
“Memang saya ada dapat informasi, kalau pada pencarian ke-7, tim gabungan menemukan 1 lagi jasad korban. Namun, sampai saat ini, saya belum melihat secara langsung jasad korban tersebut, dan menurut laporan yang saya terima kalau proses evakuasi terkendala, karena jasad korban trhimpit batu besar,” sebutnya.
Sementara Camat Sibolangit Amos Karo-Karo yang dikonfirmasi, mengatakan, jasad korban dalam pencarian hari ke-7 ditemukan sekitar 10 Km dari lokasi wisata Air Terjun Dua Warna.
“Ada satu korban lagi yang kita temukan, sekitar 10 kilo meter dari lokasi dua warna. Korban belum dapat dievakuasi, karena tertimpa batu besar, selain itu lokasi sekitar hujan deras selama berjam-jam. Yang kelihatan hanya tangan dan kaki saja,” ujar Amos.
Rencananya, terang Amos, proses evakuasi kembali dilanjutkan untuk membelah batu yang menghimpit jasad korban dengan alat yang dipersiapkan, Senin (23/5), sekalian melakukan upaya pencarian terhadap korban lainnya yang masih belum ditemukan.
“Ciri-ciri korban belum bisa dijelaskan secara rinci. Namun, diduga kalau korban tewas yang ke-20 ini berjenis kelamin laki-laki,” sebutnya.
Sementara sehari sebelumnya, memasuki hari ke-6 proses pencarian yang dilakukan tim gabungan terhadap korban banjir bandang kawasan wisata Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang juga membuahkan hasil. Pada Sabtu (21/5) siang, tim gabungan berhasil menemukan 1 jasad korban berjenis kelamin di sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Saat ditemukan, korban yang kondisinya sudah membusuk itu tertimbun pasir berwarna hitam serta kayu. Selanjutnya, jasad korban langsung dievakuasi ke Posko Penanganan korban bencana banjir bandang, lalu dievakuasi ke RSU Bayangkara Medan.
Data yang diterima wartawan dari lapangan, pencarian hari ke-7 itu, tim gabungan dibagi menjadi 4 regu. Masing-masing regu menyisir alur sungai yang disapu banjir bandang.
Sekira pukul 12.00 WIB, petugas Tagana Kabupaten Deli Serdang yang masuk dalam tim tiga yang menyisir ke lokasi awal kejadian (Wisata Air Terjun Dua Warna), berhasil menemukan korban tersangkut sekitar 5 meter di atas alur sungai. Korban berjenis kelamin laki-laki itu tertimbun pasir berwarna hitam dan kayu yang ikut tersapu banjir bandang.
Selanjutnya, dengan menggunakan alat yang telah dipersiapkan, tim ini kemudian melakukan penggalian dan berhasil mengeluarkan jasad korban dari timbunan pasir dan kayu tersebut. Jasadnya ditemukan dalam posisi terlentang, di tangan kirinya terdapat gelang karet merah, dan hanya tinggal mengenakan celana dalam warna hitam.
Kemudian, jasad korban dievakuasi ke Posko Penanganan korban banjir bandang di Desa Bandar Baru, persisnya di pintu masuk menuju Kawasan Wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit. Setelah dibawa ke Posko, jasad korban pun langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI Poldasu.
Sejumlah warga Desa Rumah Pil-Pil, Kec. Sibolangit yang ditemui wartawan mengaku, dilihat dari ciri-ciri yang ditemukan pada tubuh korban, diduga mayat tersebut Armando Gurusinga warga Desa Rumah Pil-Pil Kecamatan Sibolangit dan dia diketahui sebagai Ranger (pemandu) di Kawasan Wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit.
Dan ternyata, dugaan warga tersebut memang benar. Pasalnya, setelah Tim DVI melakukan proses identifikasi di RSU Bayangkara, jasad korban yang ditemukan pada, Sabtu kemarin ternyata atas nama Armando Gurusinga (20) yang merupakan pemandu Wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit.[im-01]