Ratusan Mahasiswa Cipayung Plus Demo Konjen Amerika Serikat

Inimedan.com.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, Senin (11/12) siang menggelar aksi
demo di depan kantor Konsulat Jenderal AS di Gedung Uniland, Jalan MT Haryono Simpang Jalan Irian Barat,
Para pendemo menyampaikan orasinya mengunakan alat pengeras suara, yang antara lain meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Amerika Serikat agar mencabut pernyataannya yang mengklaim bahwa Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pengakuan AS atas Yerussalem sebagai ibukota Israel, bukan hanya melukai perasaan rakyat Palestina. Tapi juga melukai perasaan seluruh umat Islam di dunia.

“PBB segera mendesak pemerintah AS agar mencabut pernyataan bahwa Yerussalem sebagai ibukota Israel,” teriak Bobby Niedal Dalimunthe, kordinator lapangan Cipayung Plus

Pada bagian lain orasinya, Cipayung Plus juga mendesak pemerintah Republik Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi garda terdepan dalam proses perdamaian yang terjadi antara Palestina-Israel.

Selain itu, tambah Bobby, pihaknya mengajak seluruh rakyat Indonesia agar memboikot segala produk-produk Amerika Serikat.

Disamping itu sebut dia, Amerika Serikat telah melakukan provokasi terhadap dunia dan memperpanjang konflik Palestina-Israel dan mengapresiasi langkah pemerintah RI yang telah mengambil sikap dan langkah-langkah diplomasi pasca pengumuman yang dilakukan Presiden Donald Trump.

“Kami juga meminta pemerintah Indonesia untuk membangun koalisi dengan berbagai negara terutama negara dunia muslim untuk bisa mengambil sikap tegas termasuk memutuskan hubungan diplomatik dengan AS jika mereka (AS) tidak mencabut keputusan tersebut,” sebutnya.

Pantauan dilapangan aksi demo ratusan mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Aparat kepolisian menutup akse jalan ke pintu masuk sehingga massa mahasiswa hanya bisa menyampaikan aspirasinya dari luar pagar.

Karena Konjen AS tidak bersedia menerima perwakilan massa aksi demo, massa mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi mahasiswa tersebut akhirnya meninggalkan gedung Uniland dengan tertib dan damai.(Adi)

Komentar