Batik Brandan dan Ecoprint Khas Langkat Usung Desain Kearifan Lokal di PRSU Ke-49,

Ket.Gambar : Pemerintah Provinsi Langkat kembali ikut berpartisipasi dengan mengangkat produk Usaha mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

inimedan.com-Medan.

Ajang Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 49 tahun ini, Pemerintah Provinsi Langkat kembali ikut berpartisipasi dengan mengangkat produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Salah satunya yaitu kain batik Brandan dan kain Ecoprint.

Keistimewaan dari batik Brandan ini adalah memiliki corak, warna dan motif khas Kabupaten Langkat yang tidak dimiliki daerah lain. Yaitu motif tapak siring, motif perempuan berbaju berpayung serta bersongket Melayu, motif gajah Tangkahan atau orangutan Bukit Lawang.

Untuk kwalitas kain batik tersebut tentu saja sudah melalui tahap-tahap quality control memenuhi persyaratan kain batik. Seperti proses tulis dan cap. Yang selanjutnya dimasak, dicuci dan dijemur selama 4 jam.

Batik Ecoprint

Batik “Ecoprint” adalah kain batik bercorak dedaunan yang berasal dari Lubuk Kertang, Brandan Barat dibuat dengan proses pewarnaan alami berbahan buah dan getah tanaman mangrove.

Adapun pembuatan motif dan corak yaitu dengan cara menempel-nempelkan dedaunan diatas selembar kain yang selanjutnya digulung dan ditumpuk-tumpuk dan dibungkus dengan plastik. Setelah itu dimasak selama 2 jam lalu kain didiamkan selama 8 jam bertujuan untuk meresapkan tinta organik dan corak motif dedaunan pada kain secara maksimal. Sehingga praktis lamanya proses produksi satu lembar kain Ecoprint menghabiskan waktu satu harian.

Proses Ecoprint tersebut dapat diaplikasikan ke semua jenis kain. Baik itu katun, fabric sutra hingga berbahan kulit. Dan harga pun disesuaikan juga dengan jenis kain dasarnya.

Pada pameran PRSU 2023 kali ini, kain Ecoprint dibandrol dengan harga 350 ribu.

Usaha mikro, kecil dan menengah bidang garmen konsentrasi desain batik khas Langkat tersebut dikelola oleh Ibu Danni seorang wanita yang khusus menimba ilmu tentang perbatikan di Yogyakarta. Yang mana setelah memenuhi persyaratan proses pembuatan, produk kain batik khas Langkat tersebut telah berhasil diperdagangkan dari tingkat nasional maupun internasional.

Selain memproduksi lembaran kain batik khas daerah Langkat, ibu Danni juga telah merambah ke dunia fashion yang diwujudkan dalam bentuk kemeja, blouse bertema kearifan lokal batik Brandan serta Ecoprint.

Demi mewujudkan program pemerintah Sumut Naik Kelas, pemkab Langkat tentu saja sangat merespon positif UMKM daerahnya. Hingga saat ini Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Langkat berhasil mengangkat produk ini keluar daerah, dan berharap dinas – dinas terkait yang memiliki leading sektor masing – masing dapat ikut berpartisipasi mengangkat produk karya UMKM ini juga.

Informasi terkait produk dapat menghubungi Jekadud Blessed Handycraft – Stabat 081264032271.*di#