Dishut dan DAS Wampu – Ular Tanam 1.000 Pohon di Lahan Brigif 7

INIMEDAN – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, Dinas Kehutanan (Dishut) Sumatera Utara bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Sei Wampu – Sei Ular melakukan penanaman 1.000 pohon di lahan milik Brigif 7 Rimba Raya, Galang, Deli Serdang, Sabtu (5/12).

Kepala Dishut Sumatera Utara, Alen Purba, menyebutkan penanaman pohon ini diselenggarakan untuk membangkitkan semangat dan membudayakan gemar menanam dan memelihara pohon. Acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang ditetapkan setiap tanggal 28 November dan Bulan Menanam Nasional ini secara nasional sudah dilakukan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 26 November lalu.

“Penanaman pohon ini dinilai sangat penting demi keberlanjutan fungsi ekosistem di masa mendatang,” katanya.

Dijelaskannya, dalam rogram penanaman satu miliar pohon, yang saat ini sudah memasuki tahun kelima, Sumatera Utara sudah melakukan penanaman sebanyak 302 juta pohon.

“Pemilihan penanaman kali ini di lokasi Brigif 7 Rimba Raya karena wilayah ini berada di antara dua sungai besar, yakni Swi Wampu dan Sei Ular. Akan ada hamparan luas yang ditanami pohon besar, dan akan menjadi vegetasi di mana proses salinitas dan purifikasi air nantinya akan lebih stabil. Selain itu, juga karena semangat dan kemauan besar Brigif 7 Rimba Raya dalam menanam pohon,” kata Alen.

Di luar itu, diperlukan kontribusi besar dari semua pihak untuk melakukan penanaman pohon. “Kita sangat menghargai dan mendorong semangat dari banyak kalangan, mulai dari masyarakat, mahasiswa, pencinta alam, maupun dai pihak pemerintah yang terus melakukan penanaman pohon. Kita tahu, sesuai semboyan kita, banyak tanam, banyak air, pohon berfungsi sebagai penyangga dan penahan air,” paparnya sembari menyinggung laju deforestasi di Sumatera Utara yang mencapai 102.ooo hektare/tahun.

Selain Dishut Sumut dan BP DAS Wampu – Ular, kegiatan ini melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BBKSDA) Sumut dan Balai Besar TNGL, Brigif 7 Rimba Raya dan sejumlah elemen masyarakat. (MUL)

Komentar