H.Syamsul Arifin,SE Kembalikan Formulir Cagubsu ke PDIP dan PPP

Inimedan.com
Dato Seri H. Syamsul Arifin SE mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 ke Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Sumatera Utara dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumut, Rabu (26/7).
Syamsul Arifin datang ke Kantor DPP PDIP Sumut di Jalan Jamin Ginting naik becak bermotor (betor) didampingi putri bungsunya Aisyah Samira SE, pengurus Pb MABMI Zaidan BS,Darwinsyah serta massa pendukungnya dari kalangan pedagang keliling (asongan), petani, nelayan dan lainnya, baik yang tergabung dalam Sahabat Syamsul Arifin (Sahara), Gerakan Massa Syamsul (Gemas) maupun Sumut Bersama Syamsul (Sumut Besar).

Formulir pendaftaran diserahkan Febriana Sitompul dari komunitas pedagang keliling kepada Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih didampingi Sekretaris Sutarto, Wakil Ketua Lancar Siahaan, Djumiran Abdi, Meinarti Rehulina, Penyebar Nakhe, Syahrul Effendi.

Syamsul “sahabat semua suku” menjelaskan, sebenarnya keluarga besarnya tidak ingin ia mencalonkan diri kembali menjadi Gubernur Sumut. Namun karena desakan dari berbagai pihak terutama dari kalangan rakyat kecil atau wong cilik, dirinya akhirnya mengembalikan formulir pendaftaran ke PDIP Sumut yang diambil massa pendukungnya beberapa waktu lalu.
“Sampai pukul 09.00 WIB tadi, saya belum menandatangani formulir pendaftaran. Namun setelah mendapat desakan dari sana-sini dan saya bertanya pada Tuhan, akhirnya formulir itu saya tanda tangani,” tegasnya

Syamsul menceritakan, ia bertanya kepada pihak yang mendesaknya kenapa diminta mencalonkan kembali sementara ia seorang koruptor. “Apa kata mereka ?. Mereka mengatakan, saya memang koruptor tapi sudah bersih karena sudah di-laundry (dicuci). Sementara yang lainnya banyak yang sok bersih dan suci tapi kenyataannya tidak,” ujarnya.

Karena desakan-desakan itulah, ia datang mengembalikan formulir bersama anak bungsunya Aisyah Sahira. “Biar keluarga tahu kalau saya mendaftar karena didesak para pendukung,” ungkapnya.
Aisyah Sahira sendiri mengakui, kalau pihak keluarga tidak menginginkan bapaknya kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut. “Kami ingin bapak menikmati hari tuanya bersama kami, ibu, anak-anak dan cucunya. Namun karena banyak desakan dari sana-sini mau tidak mau sebagai benteng keluarga kami harus mendukungnya,” tegas Ira.

Japorman Saragih saat menerima pengembalian formulir pendaftaran mengakui masih banyak warga Sumut yang masih simpati dan merindukan Syamsul Arifin. “Harus kita akui masih banyak yang merindukan Bang Syamsul,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia mengatakan, PDIP punya mekanisme untuk menentukan siapa calon yang diusungnya. Berkas yang diterima akan diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya diserahkan ke DPP bersama rekomendasi. “DPP yang bisa menentukan. Kami hanya menunggu putusan setelah meneliti seluruh berkas yang mendaftar,” sebut Japorman.

Sejauh ini kata Japorman, sudah empat calon yang mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD PDIP Sumut yaitu, HT Erry Nuradi, Sahril Tumanggor, Ngogesa Sitepu dan terakhir Syamsul Arifin.

Dari DPD PDIP Sumut, Syamsul Arifin beserta kelompok pendukungnya naik betor menuju Kantor DPW PPP Sumut di Jalan Raden Saleh untuk melakukan hal yang sama. Disini mereka diterima Sekretaris DPW PPP Sumut Jafaruddin Harahap, dan Ketua Bapilu yang juga Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur Nuzirwan B Lubis.

Syamsul mengatakan, PPP tidaklah asing baginya karena pada Pilgubsu dua periode yang lalu mengusungnya menjadi Gubsu. “PPP ini rumah saya dan berharap mereka mencalonkan saya pada Pilgubsu mendatang,” ujarnya.

Menanggapi harapan Syamsul Arifin “sahabat semua suku” , Jafaruddin maupun Nuzirwan mengatakan, Syamsul merupakan ‘guru’ mereka. “Bagi PPP Sumut , Bang Syamsul tidak asing lagi. Namun seperti dulu kami juga punya mekanisme untuk menentukan calon Gubsu. DPP yang punya wewenang dan kami taat pada putusan tersebut,” tegasnya. [im-01])