Sopir Tewas, Kasus ‘Metro Mini Maut’ di Angke Dihentikan

INIMEDAN – Sopir Metro Mini yang menerobos perlintasan kereta api di Angke, Tambora, Jakarta Barat, Asmadi (35), akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RS Sumber Waras, Minggu 6 Desember 2015. Bus yang dia kendarai terhantam kereta Commuter Line yang sedang melaju sehingga turut menewaskan belasan penumpang Metro Mini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, mengatakan, ketika sopir meninggal, penyidikan kecelakaan maut itu dihentikan.

“Sebab, apabila dia (sopir) selamat, maka sudah pasti sopir itu jadi tersangkanya. Begitu dia meninggal, maka selesai kasus ini, sebab tersangkanya dia,” ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (6/12/2015).

Asmadi diketahui tinggal di Jalan Lingkaran Wage, RT 06 RW 02, Kelurahan Purwaningun, Kuningan, Jawa Barat.

Menurut Krishna, sopir sudah pasti jadi tersangka apabila hidup, lantaran banyak saksi yang melihat sopir terus melajukan mobilnya, walau pintu perlintasan sudah tertutup.

Menurut data dari Bidang Humas Polda Metro Jaya, tercatat ada dua saksi yang melihat proses sopir menerobos palang perlintasan itu. Kedua saksi itu sudah dimintai keterangan oleh polisi.

Kedua saksi yakni Muhammad Said (50) dan Akhlani (57). Akhlani bekerja sebagai pedagang di sekitar lokasi kejadi, sedangkan Said merupakan warga Jalan Terate VII, RT 02 RW 04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, yang rumahnya di sekitar lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, mengatakan Said memberi keterangan bahwa ketika pintu perlintasan tertutup, sopir Metro Mini melajukan kendaraanya melalui jalur kedua sebelah kanan untuk melewati palang itu. Saat itu, Said berada sekitar 50 meter dari pintu perlintasan.

“Said ini sempat berteriak memberitahu, bahwa ada kereta sudah dekat, tetapi sopir tak menghiraukan,” kata Iqbal dalam keterangannya.

Sementara itu, saksi Akhlani melihat hal yang sama. Iqbal mengatakan, bahwa Akhlani melihat palang sudah tertutup dan sopir menerobos palang perlintasan. Padahal kereta sudah dekat.

“Akhlani ini sedang melayani pembeli makanannya saat peristiwa terjadi,” kata Iqbal. (VN)