Inimedan.com
Semakin berkembangnya jaman, maka tradisi dan budaya para leluhur pun mulai dilupakan. Salah satunya adalah lagu daerah. Padahal lagu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu identitas dari beragam suku di Indonesia. Namun sayangnya generasi sekarang cenderung melupakan lagu daerah dan memilih untuk mengkonsumsi lagu modern. Bukan sesuatu yang mengejutkan bila sekarang ada anak muda yang tidak hafal bila diminta untuk menyanyikan lagu daerah.
Melihat fenomena tersebut, Benny Tambak tidak tinggal diam. Bersama keempat temannya yaitu Samuel Manik, Ryan Ambarita, Pandde Goppaz, dan Joseph Reno, memutuskan untuk kembali membudayakan lagu daerah di kalangan anak muda. Kelima pemuda yang tergabung dalam band Equaliz ini sepakat untuk selalu menyanyikan lagu daerah di setiap penampilan mereka.
“Memang awalnya kami membentuk Equaliz atas dasar rasa kecintaan terhadap dunia musik. Namun kelamaan kami melihat bahwa rasanya sia-sia bila kami menghasilkan karya yang hanya dapat menghibur saja, namun tidak mendidik. Karena itulah kami memutuskan untuk menjadi lagu daerah sebagai ciri khas dari Equaliz”, ujar Benny yang memegang posisi sebagai vokalis.
Agar tidak membosankan penonton, tentunya lagu daerah tersebut diarensemen dalam bentuk british rock sesuai dengan aliran musik dari Equaliz. Band yang terbentuk sejak 1 Oktober 2014 ini pun memilih lagu-lagu batak sebagai andalan mereka dikarenakan kelima pemuda ini juga berasal dari suku Batak.
“Awalnya memang ada yang meragukan apakah lagu-lagu Batak tersebut dapat memberikan respon yang baik terhadap Equaliz, namun kami tetap tidak pernah merasa takut. Terbukti kami berhasil meraih juara pertama dalam Festival Samosir berkat lagu batak yang kami nyanyikan dalam nuansa british rock”, terang Goppaz, sang drummer.
Kemenangan para pemuda yang merupakan mahasiswa dan alumni dari jurusan Ilmu Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara ini dalam Festival Samosir ternyata berlanjut pada kontes-kontes lainnya. Salah satunya adalah kontes A-Zone 2015 yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan rokok ternama di Indonesia. Berkat usaha dan kerja keras para personil, Equaliz kembali berhasil keluar sebagai juara pertama. Gelar tersebut pun menghantarkan Benny dan teman-teman untuk mengikuti kontes Soundsation 2015 regional Sumatera Utara. Dan untuk kesekian kalinya, Equaliz menjadi juara pertama mengalahkan banyak band lokal lainnya.
Ternyata kemenangan tersebut merupakan suatu rezeki besar bagi Equaliz. Sang penyelenggara kontes memberikan reward kepada pemenang Soundsation 2015 untuk tampil sebagai bintang tamu di konser Soundrenaline 2015 yang diadakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali. Kesempatan besar untuk tampil di depan masyarakat Bali tentunya tidak ditolak oleh Benny dan teman-teman.
“Saat kami diberitahu akan tampil di Bali, Equaliz memutuskan untuk membawakan lagu Sik Sik Sibatumanikam. Lagu ini kami pilih sebagai perwakilan dari banyaknya lagu batak yang ada. Kami ingin masyarakat Bali juga mengetahui betapa indahnya lagu batak”, ucap Ryan sang keybordis.
Akhirnya pada penampilan di Soundrenaline 2015 tersebut, Equaliz membawakan lagu Sik Sik Sibatumanikam dalam nuansa british rock. Tanpa disangka, ternyata para masyarakat Bali menyukai penampilan mereka bahkan tidak terkecuali pihak promotor konser tersebut.
“Semenjak mendengarkan Equaliz menampilkan lagu batak, para promotor justru menyarankan kami selalu membawakan lagu tersebut. Kami sangat senang niat baik kami untuk melestarikan lagu daerah mendapat respon yang sungguh positif”, tutup Reno, sang drummer sambil tersenyum bangga.
EQUALIZ adalah band lokal asal Medan yang mengusung music british rock. EQUALIZ terdiridari lima mahasiwa dan alumni Ilmu Etnomusikologi Univeritas Sumatera Utara yang berhasil menjadi juara 1 pada kontes Soundasation 2015 se-Sumatera Utara. Berkat predikat tersebut, EQUALIZ mendapat kesempatan untuk tampil pada acara besarSoundrenaline 2015 yang diadakan di kota Bali. Suatu prestasi luar biasa yang berhasil diraih oleh suatu band lokal.[im-01]
