Tebing Tinggi-Inimedan.com
Terpantau disejumlah ruas jalan pratokol dan jalinsum, tepatnya di inti kota Tebing Tinggi,seperti jalan Letda Sujono, jalan Kf Tandean, jalan Senagin, jalan Badak Bejuang, Jalan Delima, jalan Pusara Pejuang, jalan SM Raja, Jalan Diponegoro, Jalan Gatot Subroto dan lainnya, kondisi jalan aspal hotmix sudah sangat memprihatinkan alias rusak berat, terkelupas dan berlobang-lobang,sehingga menimbulkan keresahan warga terutama bagi warga masyarakat pengguna jalan.
Kerusakkan jalan-jalan pratokol dan Jalinsum sekitar 5000 meter tersebut terdeteksi sudah dua tahun dibiarkan, bahkan diantara jalan yang rusak itu sudah sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian akibat jalan rusak, namun sangat disayangkan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikkan dari pihak Pemerintah daerah terkait, dalam hal itu dinas Pekerjaan Umum (PU) Tebing Tinggi dan PU Bina Marga Pemprovsu terkesan sengaja membiarkan, demikian dilokasi jalan Gatot Subroto,Senin (21/3), hal itu diungkapkan Ganefo Tan selaku aktivis Pemerhati warga kota (Pewarta) Tebing Tinggi.
Padahal menurutnya,puluhan miliar dana rutin dari APBD Tebing Tinggi dan APBD Provinsi setiap tahun sudah dianggarkan untuk alokasi biaya normalisasi pemeliharaan jalan, tetapi dalam dua tahun terakhir ini, terdeteksi pemeliharaan jalan tidak dikerjakan, lantas kemana raibnya dana APBD itu ,” tidak tertutup kemungkinan diduga dana rutin untuk biaya pemeliharaan jalan-jalan tersebut telah dikorupsi oleh para pejabat koruptor yang terkait, pungkas Ganefo Tan seraya meminta aparat hukum terkait yakni Polisi dan Kejaksaan untuk dapat mengusut tuntas kasus penggunaan dana rutin tersebut.
Senada menurut beberapa warga Letda Sujono, Rudi Siregar, Saiman dan Poniman, mereka menuturkan bahwa kerusakkan jalan tersebut sudah lama terjadi dan dibiarkan, bahkan warga telah beberapa kali meminta kepada Pemko terkait dan disaat reses DPRD tentang permohonan perbaikan jalan, namun aspirasi yang disampaikan warga belum ada tanda-tanda dibagusi, sebut Siregar kesal.
Menanggapi hal tersebut, sebelumnya Plt Kadis PU Tebing Tinggi Ir A Bakhri Siregar ketika dikonfirmasi Inimedan.com menyebutkan,terkait rencana perbaikkan jalan pratokol disejumlah inti kota, sebelumnya telah ada diprogramkan,namun karena konsentrasi situasi politik penyelenggaraan Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota, perencanaan perbaikkan jalan sedikit tertunda,terang Bakhri Siregar.
“Sedangkan menyangkut tanggungjawab perbaikan atas kerusakkan Jalan lintas Sumatera (Jalinsum),itu bukan merupakan tanggungjawab dinas PU Tebing Tinggi melainkan tanggungjawab PU Bina Marga, cetusnya. Informasi diperoleh bahwa terkait Jalinsum Gatot Subroto Tebingtinggi yang merupakan jalan Negara tepatnya di kilometer 2,5. Pemerintah Pusat telah mengucurkan dana untuk perbaikan normalisasi jalan Negara agar dapat dilalui masyarakat yang melintas dan terhindar dari laka lantas.
Seyogianya perbaikkan jalinsum itu dimulai dari perbatasan Kota Tebingtinggi hingga menuju Kota Parapat Kabupaten Simalungun, namun pekerjaan yang dilakukan hanya sebatas pengaspalan tambal sulam , dikerjakan oleh PT Bumi Karsa melalui dana APBN Murni Tahun Anggran 2016 bersumber dari Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II dengan nilai kontrak Rp 223.349.543.692.00, masa kerja selama 1.080 hari kelender terhitung sejak kunjungan Presiden RI Jokowi ke Sumut tahun 2016 lalu, sementara untuk Jalinsum Gatot Subroto, jalan Diponegoro, Jalan SM Raja dan Letda Sujono diduga sama sekali tidak mendapat perbaikkan,ungkap Ruben Sembiring selaku ketua Tim investgasi Masyarakat Anti Korupsi (Timakor) Tebing Tinggi. [nur]