Tragis, Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Tanah Longsor

Ket. Gambar: Anak berusia 3 tahun ditemukan tak bernyawa tertimbun tanah bersama ibunya. ( ist/ TL)

Inimedan. com- Taput.
Guyuran hujan berkelanjutan di kawasan Tapanuli Utara akhir-akhir ini, telah menimbulkan petaka menyedihkan. Selain peristiwa banjir  dan longsoran batu besar di Desa Simangulappe Kecamatan Baktiraja, Muara, Taput, minggu lalu, kabar terkini yang juga sangat tragis terjadi di kawasan Desa Siabal-abal Kecamatan Sipahutar. Seorang ibu petani  dan anaknya masih balira, tewas mengenaskan tertimbun longsoran tanah, Kamis (7/12).

Informasi yang menyebar hingga ke media sosial menyebut sang ibu bernama Listiani Purba (35) dan putri kandungnya Mitra Uli Tambunan ( 3 ), meninggal dunia tertimbun tanah longsor di persawahan tidak jauh dari  rumahnya di Dusun Tambunan, Desa Siabalabal III, Sipahutar. Pihak Polres Taput melalui Kasi Humas Ipda Barensius Gultom membenarkan peristiwa tragis tersebut.  Polisi bersama masyarakat sekitar sudah mengevakuasi ibu dan anaknya tersebut.

Dua orang saksi yang melihat peristiwa itu yakni, marga Tampubolon dan Tambunan menyebut, sebelum kejadian mereka dan almarhum Listiani masih sama-sama menanam padi di daerah persawahan Talun Desa Siabalabal III.
Saat itu sekitar pukul 13.00 WIB, hujan turun. Kedua korban, ibu dan anak perempuannya yang masih berusia tiga tahun berteduh di pondok yang posisinya  di bawah kaki bukit dekat sawahnya. Sedangkan kedua saksi tetap melanjutkan pekerjaannya menanam padi walau pun hujan,” kutip wartawan dari keterangan Humas Polres.

Setengah jam berteduh, tiba-tiba ada tanah longsoran dari bukit. Awalnya tanah yang longsor belum begitu besar. Tetapi kedua saksi kuatir dan sudah mengingatkan kedua korban untuk tak lagi berteduh di pondoknya. Namun saat itu korban sepertinya tak menggubris peringatan kedua saksi.Lalu berselang beberapa saat, tiba-tiba terjadi longsoran tanah berikutnya yang sangat besar  menimbun gubuk tempat berteduh kedua korban
Kedua saksi tidak bisa berbuat banyak. Mereka pun hanya berteriak sekencang mungkin untuk meminta tolong kepada warga lainnya yang berada di sekitar lokasi tersebut.

Setelah  warga berdatangan,  langsung bergerak menggali timbunan tanah longsor, bersama petugas kepolisian. Setelah melakukan penggalian dengan alat seadanya,akhirnya menemukan kedua korban sudah tidak bernyawa. Warga tak kuasa menahan jerit tangis histeris menyaksikan kondisi jenazah ibu dan anak tersebut. Kedua korban dibersihkan sebelum kemudian ke rumahnya untuk disemayamkan.

Sementara informasi dipetik media ini dari Bakkara Jumat malam ( 8/12), menyebut pencarian 10 warga yang hilang setelah peristiwa longsoran batu di Simangulappe, Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan masih dilanjutkan dengan berbagai upaya, termasuk keikutsertaan dukun/paranormal.*le#

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *