1 Petugas Satpol PP Kritis

INIMEDAN-
Aksi pedagang kaki lima semakin brutal pasaca penertiban disertai pemblokiran yang dilakukan tim gabungan setelah memasuki hari keempat. Setelah mencederai 2 petugas Satpol PP pada malam ketiga penertiban, kembali tindakan anarkis para pedagang menelan korban. Seorang petugas Satpol PP kembali menjadi korban cukup serius setelah pelipis kanannya dihantam batu sehingga harus dilarikan ke RSUP dr Pirngadi Medan, Minggu dinihari (20/3).
Peristiwa ini terjadi pada saat tim gabungan melakukan penertiban di Jalan Perjuangan Simpang Jalan Ibrahim Umar. Emosi karena truk maupun mobil pick-up yang membawa sayuran dan buah tidak bisa memasuki kawasan tersebut menyusul pemblokiran ketat yang dilakukan tim gabungan, menyebabkan ratusan pedagang emosi. Apalagi pasca empat hari penertiban yang dilakukan ini, aktifitas jual-beli mereka terkendala.
Sebagai bentuk luapan emosi para pedagang,mereka pun melempari tim gabungan dengan batu sekitar pukul 00.30 WIB. Meski demikian pelemparan yang dilakukan secara membabi-buta itu tidak berhasil menciderai seorang pun petugas satpol PP, hanya mobil patroli dan truk milik Satpol PP yang penyotakibat terkena lemparan batu. Aksi ini sontak menyulut tim gabungan, terutama petugas Satpol PP emosi.
Dibantu petugas Polresta Medan dan Kodim 0201/BS, tim gabungan dipimpin Kasatpol PP pun langsung mengejar para pedagang yang melakukan pelemparan. Namun upaya tersebut terkendala, sebab para pedagang berbaur dengan warga. Untuk menghindari warga menjadi korban, Sofyan dengan menggunakan toa menghimbau kepada warga sekitar untuk memasuki rumahnya masing-masing.
“Kepada warga setempat, saya minta segera memasuki rumah. Jika masih ada yang di luar rumah, berarti itu bukan warga!” kata Sofyan
Selanjutnya Sofyan bersama tim gabungan menyisir kawasan tersebut. Sejumlah orang yang berada di luar rumah langsung dimintai KTP untuk memastikan bahwa yang bersangkutan warga setempat ataupun pedagang. Belum lagi upaya ini berhasil, sejumlah warga yang mengaku penduduk setempat mendatangi tim gabungan. Mereka protes dilakukan penertiban dengan alasan merasa terganggu.
Berdasarkan informasi diperoleh dari beberapa warga, pembelaan yang dilakukan sejumlah warga itu karena mereka diuntungkan dengan kehadiran para pedagang yang selama ini menggelar lapak di seputaran Jalan Sutomo dan sekitarnya. Pasalnya, para pedagang member mereka sejumlah uang karena diizinkan berjualan di depan rumah warga bersangkutan.
“Umumnya warga yang mendapat ‘upeti’ dari para pedagang itu, rumahnya rata-rata di pinggir jalan Perjuangan. Kalau mau jujur, lebih banyak warga yan g tidak senang dengan keberadaan para pedagang tersebut. Sejak para pedagang ini berjualan di sini (Kalan Perjuangan), kami merasa tidak nyaman. Selain menimbulkan kemacetan,kawasan disini mulai dipenuhi sampah,” ungkap salah seorang warga yang tak ingin identitasnya disebutkan.
Selain menolak penertiban, warga yang menerima keuntungan atas kehadiran para pedagang juga membantu menyembunyikan barang dagangan beserta pemiliknya di rumah mereka dari klejaran tim gabungan. Begitu tim gabungan meninggalkan lokasi, para pedagang pun mengeluarkan dagangannya dan melakukan aktifitas jual-beli.
Kondisi inilah yang membuat tim gabungan kesulitan dalam melakukan penertiban. Di saat tim sibuk mengindentifikasi kerumunan untuk memastikan warga dan pedagang, salahs eorang petugas Satpol PP, Edi Suranta Surbakti (25) menjerit dan roboh serta tak sadasrkan diri setelah pelipis kananya terkena lemparan batu. Menurut beberapa rekannya, batu berasal dari rumah salah seorang warga yang banyak ditongkrongi laki-laki.
Kasatpol PP pun langsung emosi dan memasuki rumah yang ditengarai sebagai asal pelemparan. Namun tak pelaku pelemparan tak ditemukan, semua laki-laki yang ada di tempat itu mengaku bukan pelakunya. Sebagai gantinya, Sofyan memerintahkan anggotanya mengangkut sejumlah goni berisi sayuran dan becak barang bermotor dari depan rumah tersebut.
Melihat kondisi Edi kritis, Sofyan kemudian memerintahkan anggotanya untuk membawa korban menuju RSUP dr Pirngadi guna menjalani perawatan intensif. Selanjutnya, Sofyan beserta tim gabungan bertahan di lokasi itu sampai pukul 05.30 WIB sehingga membuat para pedagang panic lantaran tak dapat berjualan.
Tak lama berselang, Sofyan mendapat telepon dari Satpol PP Deliserdang. Mereka minta bantuan personel karena seratusan pedagang berjualan di seputaran Universitas Negeri Medan (Unimed). Kemudian Sofyan bersama tim gabungan bergerak menuju Unimed untuk membantu menertibkan para pedagang.
Usai melakukan penertiban di Unimed, Sofyan beserta tim gabungan kembali menju posko di depan Kantor PD Pasar Jalan Sutomo. Namun sebelum menuju posko, mereka menyisir kawasan Jalan Sumot dan sekitarnya. Dari penyisiran yang dilakukan, mereka menemukan sejumlah pedagang nekat berjualan sehingga dilakukan penertiban dan sayuran yang dijual langsung diamankan.
Akhyar Tinjau Korban
Insiden pelemparan yang menyebabkan seorang petugas Satpol PP ini mengalami luka serius sampai kepada Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi. Minggu pagi (20/3), sekitar pukul 09.00 WIB, Akhyar bersama istri menjenguk Edi Suranta yang tengah menjalani perawatan serius di kelas 3 RSUP dr Pirngadi Medan
Kepada korban yang masih terbaring lemah didampingi ibundanya, Akhyar minta untuk tetap kuat dan tabah atas musibah yang dialami tersebut. Selanjutnya Akhyar yang baru selesai mengikuti acara Car Free Day di depan rumah dinas Wali Kota Jalan Sudirman, mendoakan agar Edi cepat sembuh dan bisa bertugas kembali.
Sedangkan kepada pihak rumah sakit, Akhyar berpesan agar memberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya kepada Edi sehingga cepat sembuh. Untuk mempercepat penyembuhan dan pelayanan medis lebih maksimal, Akhyar minta agar Edi dipindah dan dirawat di ruang VIP RSUP dr Pirngadi. “Seluruh biayanya saya pribadi yang membayarnya,” kata Akhyar.
Sementara itu Kasatpiol PP Kota Medan, M Sofyan menegaskan, meski sudah 3 anggotanya menjadi korban aksi brutal para pedagang tidak akan menghalangi penertiban yang dilakukan. Tim gabungan sudah berkomitmen penuh menindaklanjuti perintah Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi untuk membersihkan kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya dari pedagang kaki lima.
Agar penertiban efektif, Sofyan berharap agar SKPD terkait sudah bisa melaksanakan tugasnya untuk menata kawasan Jalan Sutomo, seperti melakukan pembersihan, pengorekan drainase, perbaikan infrastruktur jalan, perbaikan dan pembuatan taman serta menerangkan kawasan tersebut. “Jika itu dilakukan, saya yakin para pedagang akan berpikir untuk berjualan kembali. Apalagi kita terus melakukan penertiban!” jelas Sofyan.(rel/@)

Komentar