11 Kg Sabu Disita, 2 BD Narkoba Ditembak Mati

Peristiwa63 Dilihat

Inimedan.com
Sebanyak 11 Kg sabu-sabu yang dikemas dalam kotak makanan ayam bertulisan aksara Cina berhasil disita dan Dua orang yang ditengarai sebagai Bandar dan pemilik dari barang “haram” itu terpaksa ditembak mati petugas Sat Narkoba Polrestabes Medan, semnatara satu lainnya ditangkap dari lokasi terpisah, Senin (6/2).
Dua bandar sabu yang ditengarai sebagai jaringan internasional yang ditembak mati karena melakukan perlawanan saat ditangkap masing-masing berinisial FE (29) warga Jalan Karya Jaya Gang Glugur, Medan Johor, dan PA (43) warga Jalan Delitua Gang Delima Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua.
Satu tersangka yang selamat berinisial PR (27) istri dari tersangka FE. Untuk keperluan penyidikan lebih lanjut dua jenazah tersangka narkoba ini dibawa ke RS Brimob Poldasu Jalan KH Wahid Hasyim untuk diotopsi.
Selain tiga tersangka, petugas Sat Narkoba Polrestabes Medan ikut menyita sebagai barang bukti berupa 11 Kg sabu yang dikemas dalam bungkus makanan bertuliskan aksara Tiongkok, sejumlah buku tabungan dan hp. Setiap bungkus plastik berisi 1 Kg sabu-sabu.
Kapoldasu, Irjen Pol Rycko Amelza Daniel didampingi Kepala BNN Sumut, Brigjen Andi Loedianto, dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho saat ekspose di RS Brimob Poldasu JL KH Wahid Hasyim Selasa (7/2) siang menegaskan selain tindakan kriminal lainnya, masalah narkoba sudah prioritas bagi Polri untuk dibumi hanguskan.
Perang terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah diperintahkan Presiden RI Joko Widodo kepada seluruh aparat penegak hukum.
Narkoba kata Kapoldasu sudah menjadi barang yang menakutkan sekaligus dapat merusak seluruh anak bangsa karena itu pihak Polri tidak akan tawar-menawar dengan tersangka narkoba dengan melakukan tindakan tegas dan terukur.
Buktinya sebut Rycko dua dari tiga bandar narkoba tewas ditembak personil Sat Narkoba Polrestabes Medan karena melakukan perlawanan saat dilakukan pengembangan. “Barang bukti yang disita petugas dari para tersangka berupa 11 Kg sabu yang dikemas plastik makanan asal Tiongkok. Ini bentuk keseriusan kita (Polri) untuk memerangi narkoba yang sudah menjadi musuh bersama,” ujarnya.

Dijelaskan Kapoldasu, satu gram sabu saja dapat membunuh 3 orang manusia. Dan 1 Kg sabu dapat menewaskan 3000 nyawa, “Jadi kalau 11 kg sabu yang disita Polrestabes Medan ini dapat merenggut 33 ribu nyawa. Berarti dengan terungkapnya kasus ini maka 33 ribu nyawa terselamatkan,” ungkap Rycko seraya menghimbau masyarakat agar pro aktif melaporkan kalau ada melihat dan menemukan penyalah gunaan narkoba di sekitar tempat tinggalnya.
Sementara itu Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Narkoba, AKBP Ganda MH Saragih dan Kanit Idik I, AKP Eliakim Sembiring kepada wartawan menambahkan kronologis penangkapan tiga bandar narkoba ini bermula dari tertangkapnya tersangka FE di Jalan Besar Delitua tepat di depan Indomaret dengan barang bukti 2 Kg sabu yang dikemas pake plastik. Saat dilakukan pengembangan di rumah tersangkan, polisi menemukan 2 bungkus plastik berisi sabu. Polisi ikut meringkus istri FE yakni PR.
Masih kata Sandi, FE saat ditanya petugas mengaku kalau sabu berasal dari PA. Dengan gerak cepat PA ditangkap tidak jauh dari rumahnya. Dari tangan PA ditemukan ransel yang berisi 7 Kg sabu yang dikemas dengan plastik makanan yang juga bertuliskan aksara Tiongkok.
Dari introgasi petugas, kedua tersangka mengaku masih ada sabu yang disimpan di kawasan Kanal, Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor dan di Jalan Letda Sujono, Medan Tembung.
Lantas petugas membawa kedua tersangka untuk dilakukan pengembangan di dua lokasi. Namun ketika dilakukan pengembangan kedua tersangka melakukan perlawanan kepada petugas. Takut buruannya kabur petugas melepaskan tembakan ke udara tapi karena tidak diindahkan, maka petugas terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melepaskan tembakan ke arah kedua tersangka.
Seketika itu kedua bandar sabu ini ambruk bersimbah darah. Lantas kedua korban dilarikan ke RS Brimob Poldasu Jalan KH Wahid Hasyim. Tapi diperjalanan nyawa kedunya tak tertolongkan karena mengalami pendarahan yang cukup serius. [mp/im-01]

Komentar