Banjir Bandang Sibolangit Karena Illegal Loging ?

Inimedan.com.

Peristiwa banjir bandang kawasan Wisata Air Terjun Dua Warna Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang terjadi belum lama ini dan menewaskan puluhan pengunjung itu, sepertinya tidak diam hanya dianggab sebagai bencana biasa. Namun kejadian itu ditengarai tidak terlepas akibat perbuatan tangan-tangan manusia yang berkaitan dengan tindakan illegal loging.

Dengan adanya dugaan kalau bencana itu tidak terlepas kalau dikawasan itu telah terjadi illegal loging, pihak Poldasu akan melakukan penyelidikan. Hal ini sesuai dari keteranagan Direktur Ditreskrimsus Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, yang menyatakan kalau pihaknya akan menyelidiki dugaan tersebut untuk memastikan kabar yang belakangan muncul pasca peristiwa terjadi.

“Soal dugaan maraknya Ilegal Logging di sekitar lokasi hingga menyebabkan banjir bandang itu memang sudah kita dengar informasinya. Jika memang perlu informasi itu akan kita selidiki untuk memastikan kebenarannya,” sebut Kombes Toga, Kamis (19/5) sore.

Namun menurutnya, pihak Poldasu juga belum mengetahui secara teknis penyebab banjir bandang yang terjadi di lokasi wisata tersebut, tetapi dirinya mengaku akan melakukan tindak lanjut atas adanya informasi tentang dugaan itu.

“Secara teknis kita belum mengetahui penyebab terjadinya banjir bandang disana, yang pasti jika ada dugaan disebabkan hal demikian terlebih menyangkut pelanggaran UU tentu akan ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu-Sei Ular Sofyan membantah banjir bandang itu akibat  Illegal Logging.

Personel Poldasu Masih Siaga Di Lokasi Pencarian Pasca rampungnya proses identifikasi 16 jenazah korban banjir bandang lokasi wisata Air Terjun Dua warna, Sibolangit oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, proses pencarian 5 korban lain masih dilakukan tim gabungandi lokasi bencana, Kamis (19/5).

Berkaitan hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan, Kamis (19/5) siang menyebutkan bahwa 141 personel diantaranya 55 personel Sat Brimobda, 36 personel Sabhara, 35 personel Polsekta Pancur Batu, dan 15 personel Polresta masih disiagakan di lokasi untuk membantu proses pencarian korban.

“Sampai saat ini proses pencarian korban banjir bandang masih di lakukan, personel Polda Sumut yang ikut membantu pencarian korban juga masih siaga di lokasi,” sebut AKBP MP Nainggolan di mapolda Sumut.

Dalam prosesnya identifiksi dilakukan melalui pencocokan data Postmortem dan data Antemortem yang ditabulasi tim di posko yang ada.

Meski dilakukan dengan kinerja yang maksimal, proses identifikasi akan memakan waktu lama jika kondisi jenazah mengalami kerusakan secara fisik terlebih jika data yang diperoleh dari pihak keluarga kurang mendukung untuk mengenali identitas jenazah.

Dijelaskan AKBP MP Nainggaolan bahwa fungsi posko Postmortem yang ada mendata semua data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal seperti misalnya sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya. [im-01]).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *