Budi Susanto Tewas Ditikam Oknum TNI Disersi

T. Tinggi, inimedan.com

Budi Susanto (35) warga Jalan Deblot Sundoro Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi tewas, ditikam oknum TNI desersi di kawasan Perkebunan Paya Pinang Dusun 8 Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (23/1) malam.
Keterangan diperoleh, kejadian bermula saat korban Budi Susanto dengan mengendarai sepeda motor melintas di kawasan jalan Perkebunan Paya Pinang Dusun 8 Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Sergei, ketika tiba di lokasi kejadian tepatnya di depan bengkel sepeda motor milik Agus, korban ternyata sudah ditunggu dua orang pelaku yang satu diantaranya adalah seorang wanita.

Korban yang mengendarai sepeda motor seorang diri akhirnya diberhentikan pelaku, begitu korban turun dari kenderaannya, tanpa banyak tanya pelaku langsung menikam korban berulang-ulang dengan menggunakan pisau. Korban sempat lari meminta pertolongan kepada warga sekitar, mendengar teriakan minta tolong, kedua pelaku akhirnya melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Korban akhirnya ditemukan salah seorang pengendara becak bermotor yang pada saat itu melintas di lokasi kejadian, melihat korban yang sudah berlumuran darah dengan kondisi usus terburai, korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi. Namun karena lukanya cukup serius, korban yang hendak dirujuk ke rumah sakit di Medan akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan.

Setelah menerima laporan dari masyarakat, sejumlah petugas Sat Reskrim Polres Tebingtinggi langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan beberapa saksi di lokasi kejadian.
Menurut keterangan mertua korban, Zulkifli (58) saat ditemui di lokasi Pekuburan Muslim Gang Wakaf Kelurahan Bagelen Kota Tebingtinggi. Selasa (24/1), pelaku penikaman adalah disersi ‘baju loreng’ yang sudah dipecat berinisial TY (DPO) yang saat itu berboncengan dengan istrinya sengaja membuat pertemuan dengan korban di depan bengkel tersebut.

Dalam pertemuan itu, kata Zulkifli, terkait adanya hutang piutang TY kepada Budi sebesar Rp 2 juta yang hendak ditagih Budi karena telat dibayar. Saat tiba di lokasi kejadiaan, terang Zulkifli kembali, sempat terjadi cekcok mulut dan saling pukul antara korban dan tersangka, kemudian tersangka mengambil pisau dari kantongnya dan langsung menikam korban beberapa kali dibagian tubuh hingga tersungkur jatuh ke tanah.
Setelah itu pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor. Zulkifli menambahkan, korban Budi Susanto sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan yang selama ini berprilaku baik dan tidak pernah bermusuhan dengan orang lain, “Kabarnya istri pelaku sudah dimintai keterangan oleh polisi di Polsek Tebingtinggi”, kata Zulkifli.

Informasi diperoleh Reportase di Mapolsek Tebingtinggi, istri tersangka pelaku penikaman yang disapa Imey saat dimintai keterangan mengaku tidak mengetahui penyebab masalah pertengkaran korban dan suaminya hingga berujung pada penikaman.
Sedangkan untuk keberadaan suaminya, Imey juga mengaku tidak mengetahuinya, karena usai kejadiaan istrinya langsung diantar kembali ke rumah. Imey juga mengakui bahwa suaminya TY adalah mantan anggota baju loreng yang sudah diberhentikan dari kesatuannya. Sejauh ini, Kapolsek Tebingtinggi AKP Lukman Siregar mengaku belum bisa menyimpulkan apa motif kasus penikaman yang berujung pada kematian tersebut, hingga kini pihaknya masih melakukan lidik dan memeriksa sejumlah saksi. [nur]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *