Daging Ayam Picu Inflasi di Sumut

INIMEDAN – Inflasi di Sumatera Utara pada awal tahun ini mencapai 0,88%. Naiknya harga sejumlah komoditas dari kelompok bahan makanan, terutama harga daging ayam, menjadi pemicu utama terjadinya inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari 2016 harga daging ayam di Medan mengalami kenaikan 7,37%. Komoditas ini memberi andil inflasi cukup signifikan di kota-kota IHK Sumut yakni di atas 0,07%.

Sementara komoditas penyumbang inflasi lainnya selama Januari 2016 yaitu kentang naik 24,29%, bawang putih naik 24,06%, bawang merah naik 18,70%, tarif angkutan udara naik 12,58%. Kemudian tarif listrik juga menyumbang inflasi namun kecil yaitu 3,37%, harga rumah naik 0,84%.

Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumut, Difi A Johansyah mengatakan, inflasi Januari ini sesuai dengan ekspektasi TPID dimana diperkirakan kelompok bahan makanan khususnya bawang merah dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi yang cukup tinggi.

“Kami perkirakan inflasi sepanjang Januari berada pada kisaran 0,5-0,8% dengan kenaikan terjadi harga pangan seperti bawang merah, bawang putih serta daging ayam ras,” katanya di Medan, Senin (1/2/2016).

Sementara ketika ditanyakan mengenai harga daging sapi yang juga mengalami kenaikan harga tinggi namun tidak menjadi penyumbang inflasi bulan ini, dia menjelaskan, karena harganya masih dalam kisaran yang tidak signifikan berpengaruh terhadap inflasi.

“Harga keseimbangannya diperkirakan antara Rp100.000 hingga Rp110.000 per kilogram,” katanya. [MUL]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *