Pengangkatan Pegawai Honorer di Dinas Pariwisata Langkat Bermasalah

Langkat-inimedan.com
Penerimaan 19 orang pegawai honorer tidak tetap di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat menuai masalah, Pasalnya penerimaan itu terkesan sangat dirahasiakan karena dalam proses penerimaannya menggunakan uang pelicin dan uang yang mencapai hingga puluhan juta rupiah itu di duga mengalir mulus masuk ke kantong Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat Edy Syahputra.

Dari informasi yang diperoleh, bahwasanya penerimaan pegawai honorer tidak tetap itu, disebut- sebut hanya melibatkan orang- orang tertentu saja dan agar bisa di terima sebagai pegawai, para calon pegawai itu diharuskan untuk membayar sejumlah uang sebagai pelicinnya.

Terungkapnya kasus dugaan pungutan liar dalam penerimaan pegawai honorer tersebut muncul kepermukaan ketika salah seorang oknum pegawai di dinas itu tanpa sengaja bertanya kepada orang tua yang anaknya bekerja sebagai pegawai honorer, tentang biaya yang dikeluarkannya untuk ‘memuluskan’ anaknya masuk ke instansi tersebut beberapa waktu lalu.

Saat di tanya, orang tua yang sehari – harinya mencari nafkah sebagai penjual bakso di daerah Tanjung Pura Langkat tersebut mengatakan dirinya disuruh membayar Rp. 20 juta supaya anaknya bisa masuk bekerja di dinas itu.

Guna mengetahui kebenaran kabar tersebut, wartawan pun menemui salah satu sumber di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat. Ternyata, menurut sumber di instansi itu, tenaga honorer di instansi tersebut yang diterima sudah masuk daftar absen hanya 14 orang saja, sedangkan 5 orang lainnya tidak terdaftar dan tidak menerima honor.

‘’ Yang 5 orang lagi saya tidak tahu bang, setahu saya hanya tiga orang yang masih aktif, 2 lagi tak pernah Nampak batang hidungnya lagi pun,’’ ujar sumber yang minta identitasnya di rahasiakan.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa pada pertengahan bulan Maret 2017 lalu, salah seorang calo pegawai honorer tersebut ada datang ke kantor mencari pak Kadis sambil marah- marah dan menendang tong sampah hingga jebol. Bahkan, dia juga sempat memecahkan pot bunga yang berada di sekitaran kantor sambil meceracau mempertanyakan mengapa ada pegawai tenaga honorer tidak menerima honor, padahal sudah bekerja selama berbulan- bulan, ini namanya kerjaan gila dan akal – akalan untuk membodohi masyarakat saja, Masuk kerjanya mahal tapi setelah kerja tidak di bayar gajinya,” imbuh sumber menirukan ucapan oknum calo tersebut.

Sedangkan Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat Edy Syahputra ketika di konfirmasi wartawan terkait hal tersebut mengatakan “ Ah mana ada itu, itu kan hanya ulah si Bambang saja,” ketus nya datar.

Atas permasalahan yang terjadi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat tersebut beberapa kalangan menilai kejadian ini merupakan aib dan harus di sikapi oleh Bupati Langkat, Untuk itu mereka meminta kepada Bupati Langkat, Inspektorat serta aparat penegak hukum segera mengusut kasus itu hingga tuntas.( Doel )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *