INIMEDAN – Polisi memeriksa istri dan anak Liong Sai Wa (78), warga Jalan Punak, Gg Pos No. 9B, Sei Putih Timur I, Medan Petisah, yang tewas dengan cara membakar diri, Sabtu (2/1/2016).
Istri Liong, Lidia (76), dan putranya Erwin (35), dibawa petugas Polsekta Medan Baru untuk dimintai keterangan. Sementara jasad kakek Liong sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi.
Awalnya, Lidia enggan dibawa ke kantor polisi. Dia bertahan dalam rumah, namun akhirnya mau juga keluar setelah dibujuk polisi dan anaknya. Dia pun beranjak ke mobil yang akan membawanya, sambil menutupi wajah dengan koran.
Kepala Unit Pidana Umum Polresta Medan, Ajun Komisaris Bayu Samara yang dikonfirmasi soal ini enggan memberikan keterangan. Dia meminta wartawan menanyakan langsung ke Kapolsekta Medan Baru, Komisaris Rony Nocholas Sidabutar. “Tanya sama Kapolsek saja. Jangan sama saya ya,” kata Bayu.
Ronny Nicholas yang ditanyai mengatakan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Namun polisi tetap memeriksa keluarga korban. “Istri dan anaknya tetap kami mintai keterangan,” kata Ronny, namun tidak menjelaskan detail soal materi pemeriksaan.
Dia hanya menegaskan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Namun untuk sementara, polisi belum menemukan kejanggalan dari kasus kematian korban, termasuk apakah istri dan anak korban terlibat di dalamnya.
“Kejanggalan sepertinya tidak ada. Dari hasil pemeriksaan, kami temukan pematik dan sebotol bensin di lokasi,” ucap Ronny.
Lain yang dikatakan polisi, lain pula keterangan sejumlah tetangga korban. Mereka bertanya-tanya soal kebenaran Liong tewas dengan membakar diri.
“Masa bapaknya bakar diri, anaknya tidak tahu. Ini kan aneh,” kata seorang warga yang tak mau ditulis namanya. Saat itu, anak korban , Erwin, memang berada di rumah saat kejadian.
Terlebih, sebelum kejadian warga mendengar ada pertengkaran antara Liong dengan anaknya itu. [Baca sebelumnya : Cekcok dengan Anak, Kakek Liong Bakar Diri]
“Apalagi, kalau bakar diri masa bensinnya cuma habis separuh?” ujarnya heran.
Lain lagi pengakuan tetangga yang lain. Dia menyebut, Liong dan putranya Erwin kerap cekcok, bahkan pernah berujung ke polisi. “Kalau berantam sudah sering. Pernah dia (Liong) tikam-tikaman sama anaknya. Berantam bawa-bawa pisau,” katanya.
Hal senada diungkapkan warga lain. “Jika bertengkar, suara mereka terdengar hingga ke luar rumah. Kalau tidak bertengkar dengan anaknya, ya istrinya,” ungkap warga yang juga tak mau ditulis namanya.
Namum umumnta tetangga itu mengaku tak mau ikut campur dengan masalah keluarga tersebut. Soalnya mereka jarang bicara dengan Liong dan anak-istrinya.
Keluarga Liong, dikatakan, jarang bergaul. Pintu rumahnya pun jarang dibuka. [MUL]