INIMEDAN – Kasihan benar nasib sebagian warga Jalan Karya Kasih, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor. Setiap kali hujan deras turun, rumah mereka selalu tergenangi air setinggi 50 cm. Penderitaan ini sudah berpuluh tahun dialami warga tanpa ada solusi mengatasinya. Akibatnya, warga pun hanya bisa pasrah menerimanya.
Setelah mengetahui fakta ini, Penjabat Wali Kota Medan Drs H Randiman Tarigan MAP berusaha ‘mengobati’ keresahana warga tersebut. Apalagi setelah Randiman mengetahui yang menjadi pemicu akibat parit terputus sehingga setiap kali hujan deras turut, parit tak mampu menampung curah hujan sehingga melimpah menggenangi jalan dan rumah warga.
Di tambah lagi tidak sedikit permukaan parit yang dibeton warga untuk titi maupun tempat berusaha. Untuk mengatasinya, Randiman kembali menggelar gotong royong di Jalan Karya Kasih. Ada 4 titik yang menjadi lokasi gotong royong. Diharapkanmelalui gotong royong ini, mampu mengatasi banjir yang selama ini terjadi.
Lokasi gotong royong pertama sekitar 20 meter dari Masjid Nurul Ikhwan. Di tempat itu Jalan Karya Kasih dikorek dengan menggunakan 1 unit backhoe untuk pembuatan gorong-gorong. Hal itu dilakukan untuk menghubungkan parit yang terputus di sisi kiri dan kanan Jalan Karya Kasih. Setelah dikorek, Dinas Bina Marga pun menaruh bis beton berukuran sekitar 1 meter lebih sepanjang jalan yang dikorek untuk menjadi gorong-gorong.
Untuk memudahkan masyarakat melewatinya, Dinas Bina Marga pun menutup permukaan bis dengan pasir bercampur batu kerikil. Menyusul dilakukan pengerasan untuk selanjutnya akan diaspal kembali. Langkah ini membuahkan hasil, setelah parit kiri dan kanan Jalan Karya Kasih tersambung melalui glorong-gorong, air parit yang sebelumnya mengendap berhasil dialirkan dan menyusut sampai 50 centi meter.
Selanjutnya, lokasi gotong royong kedua adalah parit di sudut Masjid Nurul Ikhwan. Pasalnya, permukaan parit ditutup salah seorang warga untuk mendukung usaha bengkelnya. Di atas permukaan parit yang dicor beton, warga bersangkutan menggunakannya menjadi tempat memperbaiki sepeda motor.
Randiman selanjutnya memerintahkan Kadis Bina Marga, Khairul Syahnan untuk membongkar permukaan parit yang telah dicor beton tersebut. Setelah dibongkar, petugas Dinas Bina Marga pun mengeruk parit untuk mengangkat sampah dan lumpur yang selama ini menumpuk di dalamnya. Bersamaan itu air parit pun mengalir dengan deras.
Sedangkan lokasi gotong royong yang ketiga, sekitar 100 meter dari Masjid Nurul Ikhwan. Di tempat itu, Randiman memerintahkan Dinas Bina untuk membuat parit baru sepanjang lebih kurang 25 meter. Parit baru ini dibuat untuk menghubungkan parit yang terputus menuju gorong-gorong yang baru dibuat tadi.
Terima Kasih Warga
Warga sekitar pun sangat puas dengan hasil gotong royong yang dilakukan. Apalagi setelah mereka melihat air parit yang selama ini tergenang sudah mengalir dan menyusut drastis. Mereka pun optimis jika gotong royong yang dilakukan itu mampu mengatasi persoalan banjir yang selama ini terjadi.
“Atas nama warga, saya emngucapkan terima kasih dengan Bapak Pj Wali Kota Medan. Sudah puluhan tahun kami merasakan banjir. Setiap kali hujan deras turun, aktifitas warga langsung terputus karena ketinggian air mencapai 50 cm. Meski kami sudah berulangkali mengorek parit, hasilnya sia-sia lantaran parit terputus,” kata Rais (50), mewakili warga sekitar.
Setelah gotong royong ini dilakukan, Rais pun memastikan kepada Pj Wali Kota jika warga sekitar akan rutin melanjutkan gotong royong agar parit dan gorong-gorong yang baru dibuat tidak tersumbat. “Kami sadar tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja untuk mengatasi ini (banjir). Warga harus berperan dan mendukungnya,” tegasnya.
Selanjutnya lokasi gotong royong yang keempat, dilakukan di persimpangan Jalan Karya Kasih dengan Jalan Sehati. Di tempat itu warga menutup permukaan parit sepanjang lebih kurang 50 meter dengan beton. Untuk itu Randiman minta kepada Camat Medan Johor, Khoiruddin Rangkuti supaya memberitahukan kepada warga agar untuk membongkarnya. Selain menyebabkan terjadinya banjir, penutupan permukaan parit untuk tempat usaha juga melanggar peraturan.
Pj Wali Kota Medan, Drs H Randiman tarigan MAP mengatakan, pemicu terjadinya banjir di kawasan itu akibat tidak adanya parit sepanjang lebih kurang 50 meter. Di samping itu banyak parit yang tersumbat dan permukaan parit dibeton oleh warga. “Alhamdulillah, setelah dilakukan pendekatan Pak Camat dan Lurah, warga mengizinkan lahannya untuk dibuat parit baru,” jelas Randiman.
Selain rentan banjir, menurut Randiman warga juga rawan diserang penyakit DBD. Pasalnya, air parit tergenang dan tidak mengalir sehingga menjadi sarang yang empuk bagi nyamuk aedes aegepthy untuk bertelur dan berkembang biak. “Insya Allah dengan gotong royong yang kita lakukan hari ini bersama masyarakat beserta unsur Muspika Kecamatan Medan Johor, semua bisa diatasi,” ungkapnya. [@]