INIMEDAN – Jauh-jauh mengadu nasib dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Medan, untuk membantu perokonomian keluarganya, ternyata malah nasib apes yang dialami Theresia Patilere (16), wanita remaja asal Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Gadis belia tersebut, Minggu 27 Desember 2015 mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan di Jalan Letda Sudjono Medan Tembung, guna melaporkan tindakan majikannya yang etnis Thionghoa. Pasalnya, Theresia Patilere mengaku kalau dirinya tidak diberi makan oleh majikannya itu.
Seperti penuturan Theresia Patilere, bahwa ia baru satu hari bekerja di rumah majikannya itu sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Setelah seharian bekerja gadis belia itu merasa lapar, sebab tak kunjung datang tawaran untuk makan dari sang majikan.
Sadar akan ketidak beresan pihak majikannya, Theresia Patilere pun memberanikan diri meninggalkan rumah majikannya yang ia sendiri tidak mengetahui dimana alamatnya itu, dan kemudian dengan berjalan kaki ia menuju Mapolsek Percut Sei Tuan.
“Aku baru sehari bekerja dan tidak tau di mana lokasi rumah majikanku itu. Aku tidak dikasih makan, padahal aku sudah capek kerja sebagai pembantu rumah tangga,”tuturnya.
Disebutkan Theresia, dirinya kabur saat majikannya sedang tertidur. Selain itu, dirinya tidak mengetahui berapa gaji yang akan diterimanya dan berangkat dari kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur menuju Medan dengan menggunakan pesawat terbang.
Wanita yang hanya tamatan sekolah dasar ini, mengungkapkan dengan kedatanganNya ke Polsek Percut Sei Tuan dirinya bisa dipulangkan ke kampung halamannya di Sumba, NTT.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato, menyebutkan bahwa pihaknya akan segera berkordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kota Medan guna memfasilitasi keberangkatan PRT yang kabur itu ke kampung halamannya di Sumba, NTT. (@di)