Wali Kota Kukuhkan Dewan Kesenian Medan

inimedan.com.

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengukuhkan kepengurusan Dewan Kesenian Medan (DKM) periode 2016- 2020 di Balai Kota, Senin (27/6). Organisasi ini diharapkan dapat menjadi wadah pergerakan dan pemberdayaan seni serta keragaman budaya dengan ciri yang khas sebagai kekayaan budaya Kota Medan.

Eldin menjelaskan, Kota Medan dikenal sebagai miniatur Indonesia memiliki suku, etnis, dan budaya yang begitu beragam sehingga memberikan warna pada aneka seni dan budaya Kota Medan. Itu sebabnya DKM memiliki arti penting dan bermakna strategis sebagai wadah dalam upaya menjaga, melestarikan dan sekaligus mewariskan seni budaya kepada generasi penerus.

“Saya mengajak seluruh stake holder untuk menjadikan pelantikan Dewan Kesenian Kota Medan sebagai salah satu momentum terbaik dalam pembinaan seni budaya, yang dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap Kota Medan sebagai ‘rumah kita’,” kata Wali Kota.

Mantan Wakil Wali kota dan Sekda Kota Medan itu mengakui,  masalah anggaran memang menjadi hal klasik dalam sektor seni dan budaya. Untuk itu Pemko Medan akan mendukung dan memfasilitasi berbagai pertunjukkan seni Kota Medan. Di samping itu sektor swasta juga harus mendukung seni dan budaya kota Medan guna memajukan kreatifitas para pelaku seni Kota.

“Saya meminta DKM untuk lebih profesional, baik dalam meningkatkan tata manajerial maupun kemampuan seninya. Fungsi Dewan Kesenian harus lebih dioptimalkan termasuk jalinan kerjasamanya dengan pihak swasta dan dengan dewan kesenian kabupaten/kota lainnya dalam memperdayakan dan mengelola seni daerah termasuk para pelaku seni di kota,”ungkap Eldin.

Selanjutnya Eldin menjelaskan, sektor pembangunan apapun sekarang dibenturkan pada kompetisi global, termasuk di bidang seni. Bagi generasi muda saat ini menyaksikan pertunjukkan musik tradisional atau pagelaran  seni tari dianggap kuno atau tidak gaul. Tentunya ini sangat ironis di tengah bangsa kaya dengan seni dan budaya serta sarat dengan nilai – nilai dan falsafah.

“Kita hendaknya kembali meneladani prinsip ‘trisakti’ yang pernah dicetuskan Bung Karno sangat relevan menjadi pegangan dalam pembangunan, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkperibadian dalam kebudayaan. Artinya, berkeperibadian dalam kebudayaan berarti seni dan tradisi yang kota miliki harus dipertahankan, dilestarikan dan menjadi ciri khas yang tidak boleh hilang, serta harus diberdayakan agar manfaat secara optimal,” jelasnya.

Pengukuhan ini berdasarkan dengan Surat Keputusan Wali Kota Medan No.430/ 632.K / 2016 tentang Pengukuhan Dewan Kesenian Medan periode 2016 – 2020 yang beranggotakan 30 orang dan dibagi 6 bidang, diantaranya bidang seni sastra, teater, musik, sinematografi dan multimedia, seni tari dan seni rupa. Selain itu terdapat anggota ex- officio dari Pemko Medan.

Usai Pengukuhan, DKM menggelar rapat pleno perdana. Rapat ini menentukan Ketua DKM dan akhirnya terpilih Rianto Aghly, sedangkan Herwin Kampusi sebagai Wakil Ketua I dan Syahbila sebagai Wakil Ketua II. Usai terpilih, Rianto langsung menyatakan kesiapannya untk memimpin sekaligus memajukan DKM.
“Saya beserta seluruh pengurus DKM siap mendukung program Pemko Medan khususnya di bidang Kesenian. Keberadaan kami akan membina dan mengembangkan potensi kesenian di Kota Medan. Artinya, kami bertekad ingin menjadikan Medan Rumah Kita  sebagai Kota Kesenian,” tegas Rianto.

Pengurus Dewan Kesenian Kota terdiri dari seniman Kota Medan diantaranya Baharuddin Syahputra, Sri KNA,  Bambang Soemantri, Miduk Hutabarat, Ayub Badrin, Porman Wilson, Irwansyah dan Togu Sinambela. [hms/im-01]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *