Tutup Lokasi Perjudian di Brahrang Binjai dan Kota Bangun Belawan

Inimedan.com
Koalisi LSM dan Organisasi Kepemudaan Provinsi Sumatera Utara mendesak Polres Binjai dan Kapolda Sumut menutup lokasi perjudian di Brahrang, Binjai Barat dan Kota Bangun,Belawan, Kota Medan. Sebab,dua lokasi perjudian tersebut hingga kini bahkan selama Bulan Suci Ramadhan tetap buka meskipun kerap diprotes dan dikecam dari kalangan masyarakat.
“Apalagi Koalisi LSM juga telah melayangkan surat ke Kapolda Sumut serta Polres Binjai, meminta agar dua lokasi perjudian tersebut ditutup. Tapi kita menyesalkan hingga kini belum ada tindakan serius dan tegas dari kepolsian,” kata Koordinator Koalisi LSM, Lamhot Simamora dan Ketua Gerakan Pemuda dan Masyarakat Pembaharuan Sumut, Roma Sibagariang dalam siaran persnya kepada wartawan di Medan, Selasa (28/6/2016).
Dikatakan, sesuai hasil investigasi Koalisi LSM Sumut di kalangan masyarakat telah ditemukan fakta pelanggaran dilakukan bandar atau pengelola di dua lokasi permainan judi dadu dan baccarat tersebut. Bahkan Koalisi LSM juga mengetahui Bandar atau pengelola dua lokasi perjudian tersebut, yakni di Brahrang disebut-sebut bernama AJU merupakan WNI keturunan China sedangkan di Kita Bangun Belawan, Medan disebut-sebut APIN BK.
Koalisi LSM menegaskan desakan agar dua lokasi perjudian yang menghasilkan pemasukan miliaran rupiah tersebut didasarkan permintaan larangan dari Kapolri agar setiap bentuk perjudian ditutup dan diberantas selama bulan puasa Ramadhan. Untuk itu Koalisi LSM berharap Polres Binjai dan Polda Sumut agar turut mematuhi perintah Kapolri, menindak dan menangkap bandar judi dua lokasi tersebut.
“Tapi kalau Polres Binjai dan Poldasu tidak meresponnya, maka jangan salahkan kami melakukan sweeping dan aksi demo di jalanan. Kami siap melakukan aksi apapun demi dua lokasi judi ini ditutup,” tegas Simamora dan Sibagariang.
Hal senada disampaikan Ketua NU Kota Medan, A Firdausi Hutasuhut, mendesak Kapoldasu segera menutup lokasi di Brahrang Binjai dan Kota Bangun Belawan,Medan. Firdausi mengaku kaget mengetahui masih ada lokasi perjudian yang buka di suasana ramadhan meskipun telah mendapat protes dari warga.
“Hingga saat ini judi masih dilarang negara khususnya agama. Jadi kita minta polisi jangan tutup mata, membiarkan judi di daerah ini kembali merajalela,” katanya.
Untuk itu dia meminta Poldasu segera bertindak sebelum menumbulkan kenarahan di kalangan umat.”Jangan jadikan kota ini Las Vegasnya Medan. Jika ini terjadi kita siap bertindak,”katanya. [im-01]

Komentar