Inimedan.com
Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, karena Kota Medan tetap aman dan kondusif serta dijauhkan dari segala bentuk bencana di usianya yang kini memasuki 427 tahun. Pemko Medan, Selasa (4/7) menggelar dzikir dan doa bersama di Lapangan Merdeka Medan.
Dzikir dan doa bersama ini dipimpin Buya KH Amiruddin MS yang diikuti ribuan umat Islam dari seluruh penjuru Kota Medan. Selain itu penceramah kondang asal ibukota Jakarta, Ustadz Yusuf Mansur juga dihadirkan untuk memberikan tausiah. Melalui kegiatan ini diharapkan Kota Medan terus diberi keberkahan serta seluruh warganya mendapatkan lindungan dan ridha dari Allah SWT.
Sebelum dzikir dan doa bersama dimulai, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Setelah itu dilanjutkan dengan pernyataan sikap dari ormas Islam di Kota Medan yakni MUI Kota Medan, Keluarga Besar Al Jami’atul Wasliyah Kota Medan, Keluarga Besar Muhammadiyah Kota Medan, Pengurus Nahdatul Ulama Kota Medan, Pengurus Daerah Al -Ittihadiyah Kota Medan, Majelis Silaturahmi Ustadz/Ustadzah Kota Medan, IPHI Kota Medan, Forum KBIH Kota Medan, Pimpinan BKMT kota Medan dan Al Hidayah Kota Medan.
Pernyataan sikap ini disampaikan untuk menyikapi aksi penyerangan terhadap Mapolda Sumut oleh kelompok Jemaan Ansharut Daulah (JAD), Minggu (25/7) dinihari yang menyebabkan gugurnya anggota Yanma Polda Sumut, Ipda (anumerta) M Sigalingging. Dalam pernyataan sikap dibacakan Ketua Majelis Silaturahmi Ustad/Ustadzah Kota Medan, Sangkot Saragih, Ormas Islam menyampaikan 4 butir pernyataan sikap.
Selain menyesalkan aksi penyerangan dan menggolongkan aksi ini tidak beradab dan tidak berperikemanusiaan, mereka juga berharap agar Polri menjadikan musibah ini untuk lebih mawas diri dan mengambil tindakan tegas sehingga aksi penyerangan tidak terjadi lagi di Kota Medan. Kemudian mengajak para tokoh agama turut meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat menganggu ketenangan dan ketertiban masyarakat, serta aktif menjalin kerjasama dengan Lurah, Babin Kantimbas, Babinsa dan kepling mengawasi adanya warga yang mencurigakan.
Sedangkan yang terakhir, Ormas Islam Kota Medan menyatakan mendukung penegakan supremaasi hukum yang dilakukan pemerintah dan Polri demi terjaganya ketertiban dan keamanan di tengah-tengah masyarakat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Usai membacacakan pernyataan sikap, masing-masing perwakilan Ormas Islam Medan kemudian menandatangani pernyataan sikap tersebut. Setelah selesai, Ketua MUI Kota Medan, Prof DR M Hatta menyerahkan pernyataan sikap itu kepada Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi didampingi Wakil Wali kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi, Kapolretabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, Dandim 0201/BS, Kol Inf Bambang Herqutanto, Kapolres Belawan, AKBP Yemi Mandagi, Dandenpom 1/5 Medan, Letkol Mar Abdi Zuna Tambunan, serta Wakil Ketua DPRD Medan, H Iswanda Nanda Ramli.
Setelah itu didampingi unsur Forum koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan serta Ketua TP PKK Kota medan, Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin dan Wakuil ketua TP PKK Kota Medan, Ny Nurul Khairani Lubis, Wali Kota dan Wakil Wali Kota selanjutnya menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu.
Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng yang dilakukan Wali Kota. Momen ini semakin spesial lagi, sebab Wali Kota hari itu juga tepat berusia 57 tahun. Potongan tumpeng pertama diberikan Wali Kota kepada istri tercinta, Hj. Rita Maharani dan selanjutnya menyusul Wakil Wali Kota,serta unsur Forkopimda.
Dihadapan ribuan umat Muslim yang hadir, Wali Kota mengatakan, Kota Medan merupakan kota yang dianugrahi keindahan perbedaan oleh Allah SWT. Dikatakannya, ibarat pelangi, peberdaan itu jangan dipaksakan untuk disatukan, sebab dalam keindahan itu ada keindahan yang bisa dilihat dan dirasakan.
“Jika kita mencoba mengacak-acak perbedaan tersebut, hanya akan melahirkan kekacauan. Bahkan, pelangi indah karena adanya perbedaan warna-warni di dalam lengkungan sinarnya. Jadi mari jadikan momentum Hari Ulang Tahun Kota Medan ini sebagai kesempatan untuk membina, mempererat dan memperkuat ikatan persaudaraan dan kesatuan antar masyarakat Kota Medan,” kata Wali Kota.
Untuk itu, tegas Eldin, seluruh warga harus bersatu-padu membangun persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan kota yang dibangun Guru patimpus ini. Wali kota juga berharap agar kerjasama yang telah terjalin cukup erat antara Pemko Medan dengans eluruh masyarakat akan lebih ditingkatkan lagi pada amsa mendatang. “Insya Allah Medan akan menjadi rumah kita bersama yang aman dan nyaman untuk dihuni bersama,” ungkapnya.
Usai Wali Kota memberikan arahan, Buya KH Amiruddin MS selanjutnya memimpin dzikir dan ditutup dengan bersama. Setelah itu giliran Al Ustadz Yusuf Mansyur memberikan tausiahnya. Ustad berdarah Betawi ini memberikan motivasi kepada seluruh jemaah yang hadir untuk tidak ragu mengungkapkan apa yang diinginkan.
Hanya saja keinginan yang diungkapkan itu, jelas penceramah yang sempat menimba ilmu di Fakultas Hukum jurusan Syariah di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, harus diikuti dengan ikhtiar disertai dengan shalat lima waktu, shalat dhuha dan shalat tahajud. “Insya Allah apa yang diingin dan telah diungkapkan itu akan dikabulkan Allah SWT, sebab Allah SWT itu Maha Mendengar, Maha Hebat dan Maha Kaya. Jadi jangan pernah ragu dengan apa yang kita inginkan,” pesan Yusuf Mansyur.[im-01]