Perkenalkan, Perangkat Revolusi Seks Ciptaan Tukang Kayu

INIMEDAN – Seorang tukang kayu di Berlin, Jerman, menciptakan perangkat kecil yang bisa ditanam di buah zakar dan berfungsi mengatur aliran sperma. Revolusi kontrasepsi sedang dimulai.

Tahun 1998, Clemens Bimek — si tukang kayu itu — baru saja kembali dari tempat kerjanya dan merebahkan di di sofa. Ia menyalakan televisi, yang kebetulan menayangkan film dokumenter tentang kotransepsi.

Ketika film masuk ke penjelasan rinci tentang bagaimana sperma mengalir melalui saluran mani ke dalam penis, Bimek bertanya kepada diri sendiri; “Mengapa tidak kita bikin saja katup di saluran itu.”

Dalam satu kesempatan melewati kantor paten, Bimek menyempatkan mapir untuk melihat apakah ide pembuatan katup di saluran sperma telah dipatenkan orang lain. Ia menemukan beberapa ide yang mengarah ke pembuatan katup, tapi terlalu rumit.

Sejak saat itu, Bimek melakukan penelitian untuk mewujudkan idenya. Ia berhasil, dan alat ciptaannya diberi nama Bimek SLV.

The Local memberitakan beberapa urolog menyebut Bimek SLV sebagai alat revolusioner. Tes medis membuktikan perangkat ini efektif mengatur pasokan sperma ke penis.

Kepada Der Spiegel, urolog Hartwig Bauer mengatakan Bimek SLV lebih menguntungkan ketimbang vasektomi, karena fleksibel. “Sepertiga pasien yang ingin menjalani vasektomi berbalik ingin menggunakan alat ini,” ujar Bauer.

“Namun, alat yang ditanam di saluran sperma ini tidak selalu bekerja dengan baik,” lanjutnya.

Hanya butuh operasi sederhana untuk meletakan Bimek SLV di saluran sperma. Alat dapat dimatikan oleh pemiliknya, tergantung kebutuhan.

Bimek SLV sepanjang 1,8 cm dengan berat dua gram. Alat akan bekerja sepanjang sisa hidup Anda. Alat ini menguntungkan perempuan, karena tidak perlu lagi repot-repot mengambil alat kontrasepsi, atau memaksa pasangannya mengenakan kondom.

Meski demikian sejumlah urolog tetap spektis perangkat ini punya masa depan, dan dapat merevolusi kontrasepsi.

Wolfgang Buhmann, juru bicara Society of German Urologists, mengatakan katup di saluran sperma bisa memiliki efek samping negatif. “Saya percaya implantasi katup ini dapat menyebabkan munculnya jaringan parut di saluran sperma,” Buhmann memperingatkan.

Bukan tidak mungkin, masih menurut Buhmann, alat ini bisa menghentikan perjalanan sperma melalui tabung. Sperma bisa menempel pada katup, dan menyumbat mekanisme saklar.

Yang pasti masih tersedia waktu sebelum katup dipasarkan, dan terpasang di sebanyak mungkin buah zakar kaum pria.

Tes pertama Bimek SLV akan dilakukan awal tahun ini, dengan 25 pria bersedia menjadi relawan.

Anneke Loos, kepala pusat tes untuk produk medis di Hanover, mengatakan implan lain yang terbuat dari bahan seperti Bimek SLV telah banyak digunakan, dan tanpa komplikasi. “Pertanyaannya adalah apakah akan ada komplikasi jika ditanam di buah zakar pria,” ujar Loos.

Bimek kini mencari investasi 5 juta euro untuk sertifikasi produknya, dan dia coba memperolehnya dengan crowdfunding. Bimek SLV kemungkinan tersedia untuk umum tahun 2018. [ILC]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *