Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Bentrokan PP vs IPK

INIMEDAN – Polisi melalui tim gabungan yang terdiri dari penyidik Polda Sumut dan Polresta Medan telah menetapkan status tersangka terhadap belasan orang dari 24 anggota OKP Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang terlibat bentrok pada hari Sabtu kemarin.

“Jumlah pastinya saya lupa orang, yang jelas lebih dari 10 orang dari puluhan yang diamankan dari peristiwa di Jalan Thamrim kemarin,” kata Direktur Dit Reskrimum Polda Sumut, Komes Pol Dono Indarto, di Mapolresta Medan, Minggu (31/1/2016).

Terpisah Kapolda Sumut, Irjen Pol Ngadino yang diminta komentarnya terkait peristiwa bentrok antar OKP tersebut menyatakan pihaknya akan menindak tegas anggota OKP yang melakukan pelanggaran dan tindak pidana sebagai mana yang terjadi di Jalan Thamrim Medan, kemarin.

“Kami akan menindak tegas OKP yang melanggar aturan dan melakukan tindak pidana. Tindakan tegas itu tidak selalu tembak di tempat, mekanisme sudah ada dan kami punya Protap (prosedur tetap), mana kala tidak bisa diperingatkan dan membahayakan nyawa orang lain, baru bisa dilakukan,” kata Ngadino saat turun mengawasi acara Pelantikan Ketua MPC Pemuda Pancasila Medan di Lapangan Benteng, Minggu (31/1/2016) sore.

Selain itu dia menyatakan pihaknya telah melakukan pendekatan terhadap kedua belah pihak OKP yang bertikai, agar massanya tidak memperluas persoalan tersebut hingga berujung bentrok susulan.

Sedangkan Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumut, Kodrat Shah, dalam kesempatan acara pelantikan tersebut menyatakan, pihaknya sudah menegaskan kepada seluruh kader melalui Pimpinan Anak Cabang (PAC) agar tidak terpancing kerusuhan maupun menjadi pemicu bentrokan dengan OKP lain.

Terkait bentrokan yang terjadi di Jalan Thamrin kemarin, Kodrat menyatakan itu merupakan hal biasa dalam menjaga marwah organisasi, dan adanya perbedaan sudut pandang. Dia mengaku telah menyerahkan proses hokum atas bentrokan tersebut kepada pihak kepolisian.

Sedangkan Ketua IPK Medan, Tomas Purba yang dihubungi wartawan melalui telepon seluler, masih berkomentar banyak. “Kami sedang berduka, masih akan rapat membicarakan persoalan itu,” kata Tomas. [MUL]

Komentar