INIMEDAN – Ketua Kopertis Wilayah I Sumatera Utara Prof Dian Armanto mengungkapkan, saat ini Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ‘Cuma’ menempati rangking kelima dari seluruh universitas swasta di Sumatera Utara dalam bidang penelitian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan peringkatnya.
“Apalagi UISU saat ini telah kembali eksis, saya yakin ke depan akan dapat mengalahkan para persaingnya untuk tingkat Sumut,” ujar Dian, dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Penyusunan Renstra, Renop/RKAT dan RPKAB Fakultas, Lembaga/UPT, Biro dan Prodi se-UISU menuju Good University Governance, di Hotel Madani Medan, Selasa (1/3/2016).
Hal itu pun disinggung Ketua Yayasan UISU Prof Zainuddin. Ketika jadi pembicara usai sesi pembukaan, dia juga mengakui penelitian oleh dosen-dosen UISU sangat kurang sehingga hanya menempati posisi kelima seperti disampaikan ketua Kopertis tadi. “Seharusnya kita lebih pantas di posisi pertama atau kedua,” kata Zainuddin.
Dia menyindir, faktor itu disebabkan masih banyak dosen yang malas meneliti, jadi bukan karena faktor ketidaktahuan.
“Kalau tidak ngerti, dulu juga saya juga tidak ngerti, sehingga sering kalah dalam pengajuan proposal. Tapi saya belajar, saya pinjam proposal kawan, saya lihat bagaimana dia menyusun proposal itu. Akhirnya saya tahu kiat membuat proposal, bahwa harus ada sesuatu yang baru dalam isi proposal tersebut,” paparnya.
Sementara Rektor UISU Prof Mhd Asaad dalam sambutan sebelumnya mengatakan kegiatan workshop ini penting dilakukan.
Disebutkannya, rencana strategis (Renstra) merupakan sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam periode perencanaan. Sementara rencana operasional (Renop) disusun menggambarkan periodisasi pencapaian masing-masing sasaran strategis. Setiap sasaran strategis dijabarkan dalam indikator dan target kinerja untuk masing-masing tahun rencana.
“Namun, semua yang kita lakukan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya komunikasi yang searah segenap civitas akademika, untuk lebih mengembangkan UISU ke arah yang lebih baik lagi ke depan,” katanya.
Di bagian lain, saat menjadi pembicara, Ketua Yayasan UISU Prof Zainuddin menyatakan, pihaknya transparan dalam hal pengelolaan keuangan, sehingga tidak ada yang perlu dicurigai atau dikhawatirkan oleh pihak univeritas atau fakultas.
“Kami transparan, yayasan sekarang tdk boleh menggunakan uang sewenang-wenang. Silakan diperiksa,” tegas Zainuddin.
Maka dari itu, dia mengajak seluruh fakultas serta lembaga-lembaga di bawah UISU untuk menyusun rencana kerja dan belanja, untuk perbaikan kinerja serta fasilitas.
“Silahkan minta kebutuhannya, tapi harus sesuai dengan realitas dan kewajaran. Nanti kan ada tim penilai, layak atau tidak itu dipenuhi,” sambungnya.
Makanya, kata Zainuddin, worskshop ini penting untuk menyusun renstra dan renop sesuai visi misi, tujuan, dan program. Universitas sendiri sudah menyusun rencana induk pengembangan.
“Kita harus membenahi fasilitas. Silahkan seluruh dekan menghitung berapa kebutuhan, baik untuk ruang belajar dan isinya, laboratorium, perpustakaan dan sebagainya,” katanya lagi.
Tapi dia juga meminta agar para dekan menginventarisir seluruh inventaris yang sudah ada, seperti meja, kursi, buku-buku perpustakaan dan alat-alat laboratorium.
“Terlebih kita hendak melakukan penerimaan mahasiswa baru. Itu penting untuk diketahui berapa banyak inventaris yang kita punya, dan berapa pula kekurangannya,” ucap Zainuddin. [MUL]